Candi Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko Tetap Buka Saat Lebaran

Kliknusae.com – Pemerintah pusat telah mengeluarkkan aturan larangan mudik yang berlaku 6 – 17 Mei tahun ini. Meski demikian, wisata candi Prambanan, Borobudur, dan Ratu Boko akan tetap dibuka.

Direktur Utama PT Taman Wisata Candi atau TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Edy Setijono mengatakan bahwa pihaknya akan mematuhi apapun kebijakan pemerintah.

“Kami akan patuhi apapun keputusan pemerintah, meskipun di satu sisi kami berharap juga ada kelonggaran,” kata Edy, dilansir Kliknusae dari laman Kementerian BUMN, Senin (12/4/2021).

Menurutnya, Candi Borobudur, Prambanan, juga Ratu Boko selama ini tak berdiri sendiri. Ada usaha-usaha yang bergantung pada keberlangsungan wisata di Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Ratu Boko.

Misalnya Candi Prambanan, menjadi magnet ekonomi di kawasan Yogyakarta bagian timur. Begitu pula dengan Candi Borobudur yang dikelilingi desa wisata dan pelaku UMKM. Semuanya bergantung pada aktivitas candi ini.

Edy memastikan wisata candi di bawah pengelolaan PT TWC tidak akan tutup meski ada larangan mudik. Tujuannya, untuk menjaga geliat wisata serta ekosistem ekonomi di sekitarnya agar cepat pulih.

Saat ini kuota kapasitas pengunjung yang datan di tiga candi tersebut yakni sekitar 3000 wisatawan. Karena sudah dipatok sebanyak 3.000 wisatawan per hari, jumlah rata-rata kunjungan ke tiga candi ini hanya 1.000 orang.

“Kami akan terus beroperasi agar denyut wisata dan ekonomi di sekitar candi tidak terhenti,” kata Edy.

Untuk segi operasional, dirinya melanjutkan, pembatasan jumlah wisatawan ini memicu kerugian. Namun  akan lebih rugi jika wisata candi tutup sama sekali. Terutama mengorbankan pelaku usaha pariwisata di sekitar candi.

Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengeluarkan instruksi perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Yogyakarta pada Senin, 5 April 2021.

Kebijakan tersebut berlaku mulai 6 – 19 April 2021. Meski pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan pelarangan mudik, Sultan Hamengku Buwono X mendesak pemerintah mendetailkan isi PPKM Mikro selama Ramadan, mudik, dan Lebaran, karena di lapangan, sulit membatasi mobilitas masyarakat. Karena warga pun butuh ruang gerak untuk mencari penghidupan di tengah pembatasan yang dilakukan pemerintah.

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya