Pariwisata Yogyakarta Lebih Siap Menyambut “The New Normal”

Kliknusae.com – Dibanding daerah lain di Indonesia yang masih “memperdebatkan” kapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berakhir, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tampaknya lebih siap menyambut tatanan baru kehidupan (new normal) pascapendemi corona.

Apalagi DIY masuk dalam 8 provinsi yang dinyatakan nol kasus Covid-19 per 28 Mei.

“Iya kita sudah nol kasus beberapa hari ini  dari hasil rappid test di tiap kelurahan.Sekarang yang sedang dipersiapkan adalah Standar Operasional Prosedur (SOP) dan infrastruktur pandukung protokol kesehatan di destinasi wisata dan usaha,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Yogyakarta Deddy Pranawa Eryana ketika dihubungi Kliknusae, Kamis malam (28/5/2020).

Menurut Deddy, selain SOP protokol kesehatan paket-paket wisata juga terus dalam pembahasan bersama asosiasi-asosiasi seperti travel agent.

“Sambil menunggu selesainya tanggap darurat akhir Juni mendatang, kami telah menyiapkan beberapa paket wisata sehingga diharapkan pada Juli mendatang betul-betul sudah berjalan seperti biasa. Tentu dengan adanya perubahan perilaku warga seperti tetap menggunakan masker, sering cuci tangan dan standar protokol lainnya,” papar Deddy.

Ketua Perhimpunan Hotel da Restoran (PHRI) Yogyakarta Deddy Pranowo Eryono. Foto: pribadi

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo mengatakan, akan ada persiapan pariwisata mulai dari fisik maupun non fisik.

“Fisik itu berkaitan dengan kebersihan, kesehatan dan keamanan. Antara lain, fasilitas cuci tangan, kebersihan, tempat sampah dan sebagainya di semua destinasi,” kata Singgih.

Adapun fasilitas tempat cuci tangan akan ada di semua destinasi wisata Yogyakarta, dan menjadi satu syarat wajib bagi tempat wisata menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Pembangunan fasilitas tempat cuci tangan tersebut, kata dia, telah dibiayai oleh pemerintah.

“Pemerintah sudah beri stimulus terkait tempat cuci tangan di destinasi. Jadi sekarang sudah selesai,” ujarnya

Kemudian untuk persiapan non fisik, Singgih mengatakan, hal tersebut berkaitan dengan masalah SOP protokol-protokol kesehatan, kebersihan, dan keamanan.

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya