Sabang Marine Festival 2019 Diramaikan Puluhan Yachter Dunia

Klik nusae – Sabang bakal ramai didatangi puluhan yachter dunia dalam rangka event Sabang Marine Festival (SMF) 2019. Event bahari tersebut akan berlangsung 26-30 April 2019 di Pulau Weh, Kota Sabang. Pembukaan rencananya diselenggarakan Jumat (26/4/19) siang ini.

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyampaikan, akan hadir sekitar 30 yachter dunia yang akan berkumpul dan meramaikan SMF 2019.

“Ini menjadi langkah strategis untuk menjadikan Sabang sebagai destinasi bahari dunia. Karena SMF 2019 menjadi ajang mempertemukan klub yach, baik dari dalam maupun luar negeri, sekaligus mempromosikan pariwisata Aceh,” tutur Nova, Rabu (23/4) dikutip dari website resmi Kementerian Pariwisata.

Nova menjelaskan, sebaran negara para yachter yang mengikuti SMF 2019 cukup baik. Mereka berasal dari Prancis, Amerika, Australia, Thailand, dan Singapura. Kebanyakan dari mereka merupakan peserta dari SMF tahun-tahun sebelumnya.

Hal tersebut membuktikan jika event tahunan internasional yang telah dilaksanakan sejak 2016 itu sangat prestisius. Selain itu juga membuktikan jika destinasi bahari Sabang dapat menjadi magnet tersendiri bagi pencinta bahari. Untuk itu berbagai kegiatan pun akan digelar Sabang untuk memanjakan para yachter. Rangkaiannya pun dijamin lebih menarik dari tahun-tahun sebelumnya.

SMF 2019 ini, tak hanya menunjukkan panorama alam serta keindahan bahari Sabang. Bahkan lebih dari itu, para yachter ini akan dibawa untuk mengenal dan berinteraksi langsung dengan ragam budaya lokal.

“Para turis, yang juga yachter, ini akan menjelajah beberapa desa wisata seperti Desa Jaboi, Aneuk Laot, juga Desa Krueng Raya. Selain itu, mereka akan diajak ke Banda Aceh untuk melihat berbagai situs tsunami,” sambung Nova.

Pernyataan lain disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Jamaluddin yang mengatakan, berbagai rangkaian acara akan digelar untuk menyambut para yachter. Semua akan diset menyenangkan. Rangkain acaranya pun dipastikan akan melibatkan segala potensi masyarakat di destinasi yang dilaluinya.

“Di Desa Jaboi misalnya. Di desa ini, para turis akan melihat langsung cara membuat ikan kayu, membuat kopra dengan mengukur kelapa, hingga mengikuti pertandingan rakyat,” terang Jamaluddin.

Kemudian masih menurut Jamaluddin, di Desa Aneuk Laot, mereka akan disuguhkan cara membuat kue tradisional dan atraksi budaya. Sedangkan di Desa Krueng Raya, akan diperlihatkan proses pembuatan ikan asin serta dijadwalkan makan siang bersama masyarakat. Semuanya dikemas sebagai kolaborasi halal tourism di Banda Aceh dan bahari tourism.

“Turis akan turun dari yacht dan bersepeda city tour. Kita akan sambut dengan tarian dan ajak ke destinasi wisata seputar Banda Aceh dan Aceh Besar, wisata kuliner khas Aceh, baru sorenya kembali ke Sabang,” ujar Jamaluddin.

Jamaluddin mengaku optimistis dengan SMF 2019 yang akan membawa kesan positif untuk memacu peningkatan kunjungan wisman ke Sabang melalui para yachter dan cruise. Harapannya, agar Sabang terus menjadi wilayah yang disinggahi kapal cruise/yacht, selain Phuket dan Langkawi yang letaknya juga berdekatan dengan Sabang.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga optimis jika SMF makin mendongkrak wisata bahari Sabang. Apalagi pintu sudah dibuka oleh Kemenpar dengan berbagai regulasi yang memudahkan masuknya wisman dari jalur bahari. Belum lagi berbagai kerjasama yang dilakukan untuk memudahkan wisman masuk.

“Selain itu potensi wisata bahari Sabang memang kelas dunia dan menjadi incaran wisatawan. Sabang bahkan sudah menjadi langganan tampil di top 5 destinasi selam terbaik di Asia Pasifik, dan dunia. Belum lagi kekayaan budayanya membuatnya semakin lengkap. Dan semua didukung dengan komitmen Aceh dalam mendorong sektor pariwisata,” papar Arief Yahya.*** (IG)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya