Sriwijaya Air dan NAM Air Diambil Alih Garuda Indonesia

Pengelolaan maskapai Sriwijaya Air dan NAM Air kini diambil alih Garuda Indonesia Group melalui anak perusahaannya PT Citilink Indonesia. Foto:IG

JELAJAH NUSA – Maskapai Sriwijaya Air dan NAM Air kini diambil alih Garuda Indonesia Group melalui anak perusahaannya PT Citilink Indonesia. Langkah strategis dengan mengambilalih pengelolaan operasional dua maskapai ini diharapkan bisa memberikan pelayanan lebih baik lagi.

“Kerja sama operasi ini ditujukan untuk membantu Sriwijaya Air group memperbaiki kinerja operasi dan kinerja keuangan termasuk membantu Sriwijaya Air,” kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Ari Askhara di Jakarta, Rabu (14/11/2018)

Selain itu, pengambilalihan operasioal juga  dalam rangka memenuhi komitmen-komitmen atau kewajiban mereka terhadap pihak ketiga yang di antaranya ada pada lingkungan Garuda Indonesia Group.

Kerja sama Operasi (KSO) yang dilakukan oleh PT Citilink Indonesia (Citilink) dengan PT Sriwijaya Air dan PT NAM Air telah ditandatangani pada 9 November 2018. Keseluruhan operasional Sriwijaya Group termasuk finansial akan berada di bawah pengelolaan dari KSO tersebut.

Ari menambahkan bagi Garuda Indonesia Group, kerja sama ini, dapat memberikan dampak yang positif diantaranya Citilink Indonesia dapat mensinergikan dan memperluas segmen pasar, jaringan, kapasitas dan kapabilitasnya, serta mempercepat restrukturisasi penyelesaian kewajiban Sriwijaya Group pada salah satu anak Perusahaan Garuda Indonesia.

“Langkah ini merupakan langkah strategis sehingga secara langsung membantu sinergi Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Group dalam mengelola pangsa pasar penumpang angkutan udara hingga 51 persen,” jelas Ari.

Ari berharap dengan KSO yang akan dikelola oleh Citilink ini dapat membantu pemulihan Sriwijaya Air Group ditengah persaingan industri penerbangan yang semakin kompetitif.

Sementara itu Direktur Utama PT Sriwijaya Air, Chandra Lie menyatakan setelah ambil alih maka seluruh operasional perseroan kini ada di tangan Garuda Indonesia Group.

“Kami yakin Garuda Indonesia Group mempunyai kapabilitas yang sangat baik dalam mengelola bisnis airline,” kata Chandra Lie.

Untuk kepemilikan saham di tubuh Sriwijaya Air tidak mengalami perubahan yakni saham 100% masih dimiliki pemegang saham saat ini.

KSO yang dikelola sepenuhnya oleh Citilink itu akan segera melaksanakan tugasnya setelah proses internal di masing masing perusahaan diselesaikan.

Kerja sama itu juga dapat ditingkatkan lagi ke level kepemilikan saham Sriwijaya Group yang akan di atur kemudian.

Chandra Lie merupakan sosok pendiri Sriwijaya Air,mulai dari nol. Setelah membesarkan Sriwijaya Air ia kemudian membentuk NAM Air.

Hingga akhir 2017, Sriwijaya Air menyatakan beroperasi dengan 58 unit pesawat, terdiri dari 2 unit Boeing 737-900 ER, 27 unit Boeing 737-800 NG, 17 unit Boeing 737-500, 6 unit Boeing 737-300, dan 6 unit ATR 72-600.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya