Kemenpar-Orchid Kembangkan Destinasi Digital Bandung

Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara meninjau beberapa spot instagramble usai menandatangai MoU dengan Orchird Forest Cikole. Foto:Dok

JELAJAH NUSA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melakukan penandatanganan MoU dengan Orchid Forest Cikole sebagai salah satu Co-Branding Partners di Lembang, Bandung, Jumat (10/08).

Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara mengatakan kerjasama Kemenpar melalui brand Wonderful Indonesia dengan co-branding partner merupakan sinergi simbiosis mutualisme yang akan memberi manfaat pada kedua belah pihak.

“Brand Wonderful Indonesia (WI) memiliki posisi tawar tinggi di dunia, dengan melakukan co-branding kita melakukan efisiensi anggaran, co-creation, dan meningkatkan exposure masing-masing brand,” kata Ukus Kuswara.

Sekarang ini media sosial (medsos) sudah menjadi tools penting dalam banyak sektor kehidupan, salah satunya pariwisata. Karena itu, destinasi digital menjadi salah satu strategi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk mengejar target 17 juta kunjungan wisman tahun 2018.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya menjelaskan bahwa Destinasi digital adalah sebuah produk pariwisata yang kreatif dan dikemas secara kekinian (zaman now).

Keinginan generasi milenial maupun individu yang senang ‘berbagi’ di media sosial menjadi potensi baik untuk meningkatkan pariwisata dunia digital ini. Kalau menurut bahasa anak muda adalah destinasi yang instagramable.

Destinasi digital yang instagramable di Bandung, yaitu Orchid Forest Cikole, Lembang, Bandung. Hutan pinus seluas 12 hektar ini tidak hanya tempat membudidayakan ratusan jenis anggrek, tapi didesain khusus dengan spot-spot foto yang instagramable bernuansa alam.

Berbagai fasilitas dan spot khusus untuk berfoto telah disiapkan di sini, seperti Orchid House, Wooden Bridge, flying fox, Rabbit Forest, camping ground, ornamen payung, beanbag dan lampu taman hingga amphitheater dan toilet pun didesign menarik dan instagramable.

Sementara itu Marketing Executive Orchid Forest, Bagus Maulana menceritakan tempat wisata ini diinisiasi oleh sang pemilik yang mengoleksi anggrek.

“Pada awalnya tanah ini disewa untuk menampung berbagai jenis koleksinya, akhirnya kita buat wisata edukasi,” kata Bagus Maulana.

Banyaknya spot instagramable membuat Orchid Forest Lembang ini menjadi salah satu destinasi digital favorit di Lembang, khususnya bagi para millenials. Orchid Forest didatangi sedikitnya 1.000 orang per-hari, bahkan saat libur Idul Fitri mencapai 10.000 wisatawan per-harinya.

(adh)

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya