UNG Semarakan Tradisi “Tumbilotohe”

Seorang bocah menyulut lampu dalam tradisi Tumbilotohe. Sebuah h tradisi malam pasang lampu yang ada di Provinsi Gorontalo, yang hanya bisa ditemui di penghujung Bulan suci ramadan di 3 hari menjelang lebaran Idul Fitri. Foto:IG

JELAJAH NUSA – Senat Mahasiswa Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo (UNG), hadirkan sebanyak 3.000 lampu botol yang menggunakan minyak tanah, untuk semarakan tradisi “tumbilotohe” atau malam pasang lampu tiga hari menjelang Idul Fitri.

Eka Zulisha Pratiwi Imran, Ketua Senat Fakultas Teknik, Kamis, menjelaskan tradisi tumbilotohe sudah menjadi kegiatan wajib setiap tahunnya di Provinsi Gorontalo, terutama bagi civitas UNG.

“Kami memilik cara sendiri untuk mengekspresikan upaya mengawal visi dan misi UNG, salah satunya berbasis kebudayaan yang dibuktikan dengan perayaan perayaan festival tumbilotohe setiap tahunnya,” katanya.

Selain menampilkan ribuan tumbilotohe, mereka juga mengadirkan beberapa spot foto dengan hiasan lampu danyang disediakan untuk masyarakat yang datang berkunjung.

“Untuk spot foto sendiri, dalam setiap harinya kami akan menghadirkan spot foto yang berbeda agar dapat menarik lebih banyak pengunjung,” jelasnya.

Ia menambahkan, perayaan tradisi tumbilitohe tersebut sudah dilaksanakan di UNG secara turun temurun sejak tahun 2008 silam.

“Di samping itu, setiap tahunnya perayaan tumbilotohe yang kami gelar masih terus mempertahankan tradisi lama yaitu menggunakan lampu botol dengan minyak tanah untuk terus menjaga eksistensi tradisi sebenarnya,” tutup Ia.

(adh/ant)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya