Ratusan Peserta Meriahkan Festival Olahraga Tradisional

Bupati Bangka Barat Drs H. Parhan Ali memukul gong menandai diresmikannya Festival Olahraga Tradisional tingkat Provinsi Bangka Belitung di lapangan atletik Pemkab Bangka Barat, selasa (8/5). Foto:Dok

JELAJAH NUSA – Sebanyak 150 peserta dari enam kabupaten dan kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memeriahkan festival olahraga tradisional yang digelar di Muntok, Kabupaten Bangka Barat.

“Melalui kegiatan tahunan yang dilaksanakan Pemprov Babel tersebut diharapkan budaya lokal warisan leluhur terjaga kelestariannya dan dapat dinikmati generasi selanjutnya,” kata Bupati Bangka Barat Parhan Ali di Muntok, Selasa (8/5/2018).

Festival Olahraga Tradisional tingkat Provinsi Babel yang digelar selama tiga hari mulai Senin (7/5) dilaksanakan di Muntok diikuti 150 orang peserta perwakilan dari enam kabupaten/kota, kecuali Kabupaten Belitung.

Parhan Ali mengatakan olahraga tradisional yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan hasil karya cipta nenek moyang leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan agar tidak punah oleh perkembangan zaman.

Permainan teropak salah satu yang dipertandingkan dalan Festival Olahraga Tradisional tahun ini. Foto:Dok

Dia mengharapkan seluruh pegiat olahraga khususnya olahraga rekreasi dan tradisional untuk terus menggali olahraga tradisional di Provinsi Babel, agar menjadi aset kekayaan olahraga dan budaya Indonesia.

“Kami berharap ke depan Babel bisa menjadi tuan rumah penyelenggaraan festival olahraga tradisional tingkat nasional maupun internasional agar Babel semakin dikenal,” kata dia.

Selain mengenal budaya dan tradisi lokal, banyak kunjungan ke Babel juga akan meningkatkan sektor pariwisata dan potensi lain, seperti keindahan alam, adat istiadat, kekayaan kuliner dan keramah-tamahan masyarakat Babel.

Berbagai tarian tradisional tampil di acara Festival Olahraga Tradisional. Foto:Dok

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Suharto mengatakan Pemprov akan terus melaksanakan kegiatan sejenis setiap tahun untuk mempopulerkan olahraga tradisional kepada masyarakat.

“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk keseriusan pemerintah dalam menjaga kelestarian budaya lokal sekaligus memberikan ruang bagi para pelaku dan pegiat olahraga tradisional di daerah,” kata dia.

(adh/ant)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya