Ini Yang Paling Dicari Saat Berlibur Di China

Lanskap pegunungan dengan bebatuan karst di Zhangjiajie inilah konon yang menginspirasi film Avatar. Foto:IG

JELAJAH NUSA – Masih ingat film Avatar (2009) yang disutradarai James Cameron. Pegunungan terapung legendaris di Pandora dengan hunian hutan lebat dalam sistem bintang Alpha Centauri yang menjadi latar film fiksi sains tersebut, persis ada disini.

Meskipun dibuat menggunakan sistem kamera 3D, tetapi puncak-puncak batuan karst yang tampak dalam film itu bukan sekadar ilusi teknologi melainkan terinspirasi dari lanskap pegunungan Zhangjiajie, sebuah daerah di Provinsi Hunan, China.

Kawasan inilah yang sekarang menjadi buruan para traveler atau wisatawan yang sedang berlibur di China.

Maha dahysatnya alam tersebut, pemerintah China bahkan menyebut bahwa tanpa Zhangjiajie, kecil kesempatan Avatar untuk menjadi film terlaris sepanjang masa dengan total pendapatan mencapai 2,788 miliar dolar AS (sekitar Rp36 triliun), bahkan mengalahkan Titanic (1997).

Lanskap  Taman Hutan Nasional Zhangjiajie ini bisa ditempuh dengan tiga jam berkendara dari Changsha, Ibu Kota Provinsi Hunan.

Taman hutan yang terletak di Distrik Wulingyuan itu telah masuk dalam daftar Warisan Budaya UNESCO sejak 1992 dan termasuk Geopark Global pada 2004—dan kini berkembang menjadi salah satu destinasi yang paling dicari wisatawan dalam maupun luar negeri.

Kawasan objek wisata di Zhangjiajie ini juga menyediakan akomodasi penginapan yang refresentatif. Foto:IG

Dengan luas mencapai 390 kilometer persegi, Taman Hutan Nasional Zhangjiajie terkenal dengan sekitar 3.000 pilar vertikal batuan karst yang ditumbuhi pepohonan pada bagian puncak serta sisi-sisinya.

Rasanya tidak berlebihan jika pemerintah China mempromosikannya sebagai “negeri para peri sekaligus bonsai raksasa” karena lanskap Zhangjiajie yang tidak mudah ditemukan di belahan dunia lainnya.

Kabut yang menyelimuti puncak-puncak batuan menjelang musim dingin membuat kesan magis semakin terasa.

Tidak heran seseorang bisa berdecak kagum bahkan berbagi bahagia dengan kerabat atau wisatawan lain saat memandangi lanskap area yang dipercaya orang China dulunya adalah lautan sebelum terbentuk unik karena proses evolusi geografi.

Pada 2007 seorang wartawan Inggris, Simon Winchester, memuji Zhangjiajie sama hebatnya seperti Tembok Besar China.

“Dengan tebing menyerupai pencakar langit dan penampang biogeografi yang paling tidak biasa di planet bumi, (Zhangjiajie) adalah satu-satunya tempat di China dengan udara paling murni yang tidak mungkin anda lewatkan,” tulisnya dalam The New York Times.

Ada beberapa wahana yang bisa dicoba wisatawan untuk mengeksplorasi Zhangjiajie selain berjalan kaki antara lain dengan kereta gantung, jembatan kaca sepanjang 430 meter, kereta wisata, serta elevator setinggi 326 meter.

Pencari ikan yang menggunakan jasa unggas ini juga salah satu daya tarik wisatawan di Zhangjiajie. Foto:IG

Formasi pilar batuan karst dengan bentuk dan tinggi yang beragam berhasil menunjukkan pesonanya kepada setiap pasang mata yang memandang. Udara dingin dan hujan sepanjang hari itu tidak menyurutkan niat para wisatawan untuk mengeksplorasi Zhangjiajie, meskipun lebih disarankan untuk mengunjungi lokasi ini pada musim panas mulai akhir Mei hingga Agustus.

Zhangjiajie telah menikmati pesatnya industri pariwisata selama beberapa tahun terakhir. Pada 2016 sebanyak 61,41 juta orang —4,43 juta diantaranya turis asing— mengunjungi wilayah dengan populasi 1,7 juta jiwa ini.

Sejak Januari-Oktober 2017, Zhangjiajie menerima 64,94 juta wisatawan dan pendapatan mencapai lebih dari 40 miliar yuan (sekitar Rp81,85 triliun).

Kemajuan pariwisata Zhangjiajie didukung infrastruktur yang sangat memadai, termasuk inovasi berkelas dunia seperti jembatan kaca dan elevator luar ruangan.

Jembatan menuju objek wisata Zhangjiajie. Foto:IG

Zhangjiajie telah terkoneksi dengan jaringan bandara, jalan tol, serta rel kereta. Bandara Internasional Lotus di kota tersebut melayani penerbangan ke 30 kota di China serta 20 negara diantaranya Jepang, Korea Selatan, Thailand, Taiwan, dan Hongkong.

Jaringan kereta Zhangjiajie bisa mengakses lebih dari 50 kota termasuk Beijing, Shanghai, dan Guangzhou yang biasa menjadi jujukan pertama wisatawan asing saat pertama mendarat di China.

Wakil Sekretaris Pemerintah Kota Zhangjiajie, Liu Shao Jian, menyebut bahwa kini pihaknya sedang menjajaki perluasan jaringan penerbangan ke negara-negara Asia Tenggara seperti Singapura,Malaysia, termasuk Indonesia yang merupakan pasar potensial.

“Kami telah menjalankan kebijakan visa setelah kedatangan dan sedang menjajaki pemberlakuan bebas visa transit selama 72 jam,” kata Liu.

Tidak hanya dari sisi transportasi, akomodasi pun bisa dengan mudah ditemukan di kawasan pegunungan ini.

Mengeksplorasi objek wisata dan berbincang dengan warga lokal di Zhangjiajie menunjukkan betapa seriusnya pemerintah China menggarap sektor pariwisatanya.

Keindahan kawasan Zhangjiajie sulit ditemukan di daerah lain. Foto:IG

Dalam Kongres Nasional Partai Komunis China ke-19 yang diselenggarakan Oktober lalu komitmen tersebut kembali ditegaskan lewat filosofi pembangunan Zhangjiajjie yang menilai “lanskap alam sama berharganya seperti tambang emas dan perak”.

“Kami sangat menyadari bahwa pemandangan alam yang indah adalah jalur kehidupan industri pariwisata dan hanya kemajuan ekologis yang bisa menciptakan ceruk pariwisata bagi Zhangjiajie,” tutur Liu Shao Jian, warga Zhangjiajie.

(adh/ant)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya