Helic Diharapkan Bisa Mendorong Profesionalisme GM Hotel

Presiden Direktur PT NHI, Rully Zulkarnain saat memberikan sambutan dalam peluncuruan Helic, Sabtu (23/9/2017), di Ciremai Building 6th floor STP NHI Jl. Dr. Setiabudi, Kota Bandung. Foto: Jelajah Nusa/Adhi

JELAJAH NUSA – Ketersediaan Sumber daya manusia (SDM) perhotelan sejauh ini masih menjadi persoalan tersendiri, terutama untuk posisi General Manager (GM). Oleh sebab itu perlu ada langkah konkret untuk meningkatkan kualitas para GM dalam pengelolaan hotel, melalui pendidikan lanjutan maupun sharing pengalaman.

“Pada statistik tahun 2005-an, banyak sekali hotel-hotel kecil berdiri di Indonesia. Disitu, banyak juga yang tadinya menjabat di level departement head kemudian dipromosikan menjadi GM. Sehingga dari proses itu kualitas service-nya tidak sebaik yang diharapkan. Kondisi inilah yang mendorong kami untuk membentuk  Hotel Executive Learning Centre (Helic),” demikian disampaikan Presiden Direktur PT NHI, Rully Zulkarnain usai meluncurkan Helic, Sabtu (23/9/2017), di Ciremai Building 6th floor STP NHI Jl. Dr. Setiabudi, Kota Bandung.

Beberapa GM Hotel, pendidik dan pengurus IHGMA hadir dalam peluncuruan Helic. Foto:Jelajah Nusa/Adhi

Gagasan dibentuknya lembaga Helic ini berawal dari keinginan untuk sharing pengalaman para senior di bidang perhotelan kepada generasi dibawahnya yang bergerak di bidang hotel.

“Para senior atau alumni NHI kemudian mencoba untuk membuat semacam wadah yang sekarang kita sebut Helic, centre untuk mendidik GM agar mereka bisa cepat memahami bagaimana mereka me-manage hotel dengan lebih baik. Dan ini akan difasilitasi oleh para senior yang telah memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun,” terang Rully.

Ditambahkan oleh Rully, dalam promosi jabatan ke jenjang GM biasanya di hotel-hotel internasional, selalu mengacu pada  pengalaman dan kompetensi yang dinilai oleh para operator itu sendiri.

“Saat ini kami sedang melakukan sertifikasi yang kedepannya akan kita ajukan kepada Kemenpar RI. Insya Allah, untuk menjadi GM itu harus melewati proses sertifikasi. Kalau saat ini ini kan belum. Tetapi idealnya kedepan harus ada sertifikasi, kita ciptakan program Hotel Administration, Certified Hotel Manager dan Certified Hotel Executive, dan itu dikeluarkan oleh lembaga semodel Helic ini ataupun yang lainnya,” paparnya.

Rully mengharapkan dengan program yang telah disusun, bisa membuka wawasan bagaimana sertifikasi para GM atau departemen head itu penting untuk meningkatkan profesionalisme sehingga kedepannya bisa berdampak pada kemajuan pariwisata Indonesia. Terlebih dengan hadirnya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), tenaga kerja asing bisa bekerja di Indonesia.

Grand Launching Helic diharapkan makin menumbuhkan GM Hotel berkualitas. Foto:Jelajah Nusa/adhi

Misalnya seorang waiter asal Malaysia bisa bekerja di hotel Indonesia, begitupun sebaliknya.

“Jadi alangkah baiknya jika para pegawai dan GM bisa ter-certified dengan baik sehingga waktu mereka melamar bekerja ke luar negeri, sertifikasi itu bisa dijadikan referensi yang diakui,” kata Rully.

Program Helic sendiri melibatkan fasilitator berpengalaman, seperti Anang Sutono, Martino Tanor, Dina Sandri Fani, Violetta Simatupang, Susanto Sukarto, Wishnu Handoko, Herry Defrizal, Wientor Rah Mada, Tommy Saroso, Christy Megawati, Julius Slamet, Ade Noerwenda, Nila Krisnawati, Agus Badrudin, Eduard Rudolf Pangkerego dan Hana Hoed.

PT NHI sendiri dikelola oleh Rully Zulkarnain sebagai Presdir, dibantu empat orang direktur, yakni Bambang Katjaswara, Reza Sunardi, Anti Roesfian dan Irmansjah Madewa.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya