Bistro Rumahan Perpaduan Home Living Dan Menu Halal Di Bali

Rumahan Bistro & Creative Home Living ini yang berada di Jalan Teuku Umar No. 143 Denpasar, Bali. Selain menyajikan makanan halal, Bistro ini menarik karena memadukan konsep resto dan showroom furniture. Foto:/jelajah nusa/adhi

JELAJAH NUSA – Bagi wisatawan domestik, makanan kadang menjadi persoalan serius ketika berkunjung ke Bali. Terutama mereka yang beragama muslim, karena saat ingin menikmati kuliner yang terbersit dalam benak adalah halal atau tidak.

Tapi jangan khawatir, Bali sendiri mulai wearnest  terhadap kebutuhan wisatawan nusantara untuk memberikan yang terbaik. Maka, sudah banyak bermunculan resto atau pun tempat kuliner lainnya yang menjamin kenyaman pengunjung.

Salah satunya adalah Rumahan Bistro & Creative Home Living yang berada di Jalan Teuku Umar No. 143 Denpasar, Bali. Selain menyajikan makanan halal, Bistro ini juga menarik karena memadukan konsep resto dan showroom furniture.

Hasilnya? So, pasti membuat betah tinggal berlama-lama karena selain menikmati hidangan, pengunjung dapat melihat-lihat aneka furniture antik yang dipajang di sana.

Pengunjung Rumahan bisa membeli beberapa furniture yang tersedia. Foto:jelajah nusa/adhi

“Konsep kita itu home living, jadi yang kami sajikan disini adalah membawa makanan-makanan khas rumah, termasuk didalamnya kita buat senyaman mungkin dengan menghadirkan furniture,” kata Hendy Johanes Prabowo, Director of Operation  Rumahan Bistro & Creative Home Living saat berbincang-bincang dengan Jelajah Nusa, belum lama ini.

Menurut Hendy, menu makanan yang ditonjolkan di Rumahan adalah khas Asia dan Indonesia. Tentu karena marketnya adalah sebagian besar dari domestic, standar halal pun benar-benar menjadi perhatian.

“Problem selama ini, orang-orang muslim yang berlibur di Bali agak kesulitan mencari makanan halal. Ujung-ujungnya mereka kembali ke makanan junk food, rumah makan padang atau bebek pinggir sawah. Nah, kami hadir untuk membantu mereka yang menginginkan makanan sesuai yang diharapkan,” kata pria lulusan STP Bandung ini.

Hendy Johanes Prabowo, Director of Operations Bistro & Creative Home Living. Foto:Jelajah Nusa/Adhi

Kebanyakan di area-area turis seperti Kuta,Seminyak,dan Legian, lanjut Hendy, kebanyakan adalah makanan non halal. Ini memang karena kebutuhan pasar yang sebagian besar adalah mereka dari daratan Eropa dan Amerika.

“Jadi pilihan kami disini adalah bener-bener bagi mereka yang melancong di Bali dan menginginkan makanan yang clear non pork,” katanya.

Kesan Cozy memang sudah tampak ketika kita berada di depan bistro, pengunjung akan disambut dengan bangunan paduan aksen klasik (batu bata) dan modern (jendela kaca).

Bistro Rumahan di desain agar pengunjung pun seperti berada di rumah sendiri. Foto:Jelajah Nusa/Adhi

Jadi sesuai namanya, Rumahan menyajikan suasana homie.

Ketika memasuki bistro, pengunjung seperti dibawa ke sebuah ruang tamu. Furniture berupa meja, kursi, sofa, memenuhi ruangan, lengkap dengan aksesoris rumah lain seperti bingkai foto dan vas bunga.

Tidak hanya itu, pengunjung juga diajak untuk bercengkrama dengan waktu lampau dan modernitas. Benda-benda seperti gramaphone, sepeda ontel, dan kotak telepon akan membawa pengunjung pada kesan nostalgia yang romantik.

Sedangkan sofa empuk dan vas keramik dengan corak kekinian akan menarik kembali pikiran pengunjung ke masa kini.

” Desain interior yang diterapkan disini bergaya Skandinavia,” tutur Hendy.

Sapi Bakar

Konsep ini menerapkan prinsip kesederhanaan, dengan penyusunan furniture yang minimalis. Namun kesederhanaan inilah yang membuatnya menarik dan berkesan hangat.

“Kami ingin menampilkan suasana rumah dengan paduan klasik dan modern. Dengan konsep ini, kami berharap Rumahan bisa menjadi tempat yang nyaman untuk berkumpul bersama orang terdekat. Kami juga berharap pengunjung bisa mendapatkan inspirasi,” ungkapnya.

Bistro Rumahan juga sering menjadi pilihan untuk meeting. Foto:Jelajah Nusa/Adhi

Perpaduan klasik-modern ini rupanya tidak hanya diterapkan pada dekorasi. Cara penyajian makanannya pun memadukan unsur keduanya.

Ketika pengunjung memesan nasi goreng misalnya, makanan akan disajikan di atas piring gerabah yang dialasi dengan daun pisang.

Klasik bukan? Namun untuk menikmati makanan ini pengunjung juga memerlukan sendok dan garpu stainless steel.

Bagi pengunjung yang ingin menikmati berbagai menu minuman, waiters dengan cepat akan menyajikan pesanan. Foto: Jelajah Nusa/adhi

Makanan yang disajikan ada berbagai macam, mulai dari masakan Indonesia, India, China, dan juga Western. Menu yang banyak dipesan pengunjung adalah bebek ungkep.

Menu ini berbahan dasar daging bebek yang dimasak dengan teknik slow cook, sehingga menghasilkan daging yang empuk.

Jika Anda datang untuk makan siang, menu nasi campur bisa menjadi pilihan. Nasi campur yang disajikan Rumahan sedikit berbeda dengan yang lainnya.

Cold Brew Tea

Nasi campur ini memadukan nasi putih yang dibentuk tumpeng, dengan lauk ayam, sapi, telur, tahu, sate lilit, sambal ulek, dan emping.

Perpaduan rasa yang dihadirkan pun menarik, sebab merupakan paduan resep aneka masakan Indonesia.

Rujak colek juga tidak bisa Anda lewatkan. Rujak telah dikenal sebagai makanan yang sangat pas disantap ketika berkumpul bersama teman atau keluarga.

Penasaran kan? Mumpung ada di Bali, tempat ini bisa menjadi pilihan untuk hangout agar ketika kembali pulang kita punya cerita.

(adhi)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya