Ekspedisi Merah Putih Eiger Kali Ini Akan Mendaki Gunung Terganas Di Asia

Begitu beratnya medan Hkakabo Razi , para seven summiters (pendaki tujuh puncak tertinggi di seluruh dunia) menjulukinya Anti Everest.

Maksudnya, kondisi tersebut bertolak belakang dengan Gunung Everest yang sudah sangat mapan jalur pendakian dan infrastrukturnya.

Bahkan di Everest sudah ada tim pemandu yang akan mengantarkan para pendaki untuk mencapai puncak gunung, tentunya dengan biaya yang cukup besar.

Hal kontras ada di Hkakabo Razi. Hutan hujannya masih perawan, lembab, gelap, serta penuh binatang berbahaya seperti ular piton, laba-laba, dan nyamuk malaria.

Hal ini diperparah dengan tidak tersedianya jasa porter selama pendakian. Sehingga, semua perbekalan harus dibawa sendiri.

Ketua Pelaksana Ekspedisi Hkakabo Razi, Galih Donikara–yang juga Eiger Adventure Service Team menjelasakan rencana ekspedisi pendakian ke gunung di Myanmar dalam acara jumpa pers di Radio Dalam, Jakarta Selatan, Kamis,(12/12/2019). Foto:IG-@tropicaladventureid

“Pendakian ini nantinya akan menggambarkan semangat juang para pendaki kita, di mana para pendaki dari berbagai latar belakang akan bekerja sama dalam sebuah petualangan pendakian. Selain itu tentunya medan berat ini akan jadi tempat yang cocok untuk melakukan uji coba produk Eiger yang akan membuktikan kualitas produk kami,” papar General Manager Marketing PT Eigerindo MPI,Harimula Muharam dalam jumpa pers,di Radio Dalam, Jakarta Selatan, Kamis,(12/12/2019).

Harimula juga merupakan Ketua Harian Ekspedisi Merah Putih Hkakabo Razi 2020.

Sementara itu Ketua Umum Ekspedisi Merah Putih Mayjen TNI Asrobudhi pada kesempatan yang sama menjelaskan bahwa penjelajahan ini adalah salah satu cara mengenalkan Indonesia ke dunia.

“Banyak ekspedisi dilaksanakan ke Gunung Hkakabo Myanmar sejak tahun 1970-an, ada yang berhasil tapi banyak juga yang gagal. Itu semua akan jadi pembelakan bagi tim yang akan berangkat,” katanya.

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya