Museum History of Java Hadirkan 4D Jadi Seperti Nyata

Museum History of Java di Yogyakarta ini menerapkan teknologi augmented reality, seperti kisah sejarah yang terasa nyata. Foto:IG

Klik nusae – Pengelola Museum History of Java di Yogyakarta benar-benar mampu menyuguhkan pengalaman yang berbeda bagi pengunjungnya. Setidaknya dari sisi historikal yang terstruktur dengan baik sehingga memudahkan memahami koleksi berbagai benda bersejarah yang ada.

Wisatawan Museum History of Java juga disuguhi tayangan empat dimensi yang menerapkan teknologi augmented reality, seperti kisah sejarah yang terasa nyata.

Ditambah lagi suasana yang nyaman dan ada lebih dari 200 koleksi benda bersejarah mulai dari zaman purbakala, periode kerajaan Hindu – Buddha, dan sejarah masuknya Islam ke Pulau Jawa.

Museum History of Java terletak di Jalan Parangtritis Kilometer 5,5, Kecamatan Sewon, Bantul, Yogyakarta.

Bangunannya berbentuk piramida karena dulunya adalah sebuah kafe bernama Pyramid Cafe. Dari sekitar 34 museum yang ada di Yogyakarta, Museum History of Java termasuk yang jaraknya paling dekat dengan pusat kota Yogyakarta.

Untuk sampai ke sana, pengunjung hanya perlu menempuh jarak kurang dari 5 kilometer dari Jalan Malioboro, Yogyakarta.

Ancer-ancer atau gambaran rute menuju museum yang beroperasi sejak Desember 2018 itu sangat mudah dan bisa diakses melalui jalan raya.

Dari Jalan Malioboro, wisatawan tinggal lurus ke selatan hingga sampai di Titik Nol Kilometer. Dari situ, langsung berbelok ke kiri atau ke arah timur hingga bertemu simpang Gondomanan kemudian ke arah selatan melalui Jalan Brigjen Katamso sampai ke simpang Pojok Beteng (Jokteng) Wetan.

Dari Jokteng Wetan, wisatawan tinggal lurus ke selatan melalui Jalan Parangtritis hingga tiba di simpang ring road atau jalan lingkar selatan.

Dari ring road selatan di Jalan Parangtritis ini, lurus saja ke arah selatan sekitar 1 kilometer. Kemudian perhatikan jika melihat bangunan mirip piramida besar, itulah Museum History of Java yang berada di timur jalan raya.

Tiket masuk museum ini cukup terjangkau yakni Rp 30 ribu untuk wisatawan domestik, dan Rp 50 ribu untuk wisatawan asing. Museum ini buka setiap hari mulai pukul 10.00 sampai 19.00 WIB.

“Koleksi di museum ini orisinal dan terawat dengan baik,” ujar Kepala Museum History of Java Ki Sutikno,belum lama ini.

(adh/tmp)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya