Seni Lais Khas Garut, Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Pemain Lais sedang beraksi bergelantung di seutas tali saat acara Gebyar Pesona Garut, Sabtu, (6/4/2019) di Alun-alun Garut. (Foto JalajahNusae/Iwan)

Klik nusae – Begitu takjub kala menyaksikan pertunjukan Lais, sebuah seni akrobatik khas Garut, Jawa Barat. Dimainkan dengan menggunakan dua batang bambu sepanjang 12 meter sampai dengan 13 meter, seutas tali tambang, dan iringan musik tradisional Sunda dari para nayaga.

Atraksi akrobatik tersebut dilakukan sang pemain di atas tali yang dihubungkan di antara kedua batang bambu berjarak sekitar 6 meter, dari mulai berjalan, tiduran, bersantai, hingga membelah buah kelapa dengan goloknya. Semua ini dilakukan tanpa alat pengaman apapun. Namun tak tampak rasa takut dari pemain Lais malah begitu tenang sehingga membuat para penonton berdecak kagum.

Cara memanjatnya pun tidak dengan merapatkan tubuh ke ke batang bambu, melainkan dengan menggunakan kedua tangan dan kakinya. Setiap pertunjukannya, seni Lais diiringi tabuhan reog dan seni pencak silat. Jumlah pengiring Lais, biasanya terdiri dari 8 orang diantaranya, pemegang dogdog berjumlah 4 orang, seorang pemain lawak, dan pemain terompet.

Nama Lais sendiri berasal dari seorang pemanjat pohon kelapa yang bernama Laisan. Laisan berasal dari Kampung Nangka Pait, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut. Laisan sangat terampil memanjat pohon. Karena keahliannya, Laisan selalu ditonton masyarakat ketika memetik buah kelapa. Karena kebiasaan inilah, para tokoh kesenian di daerah tersebut meminta agar keterampilan ini dimodifikasi untuk dipentaskan di depan khalayak ramai.

Menurut Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Jawa Barat, kesenian Lais sudah mendapat sertifikat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia di tahun 2016 bersama 7 warisan budaya Jawa Barat lainnya.*** (IG)

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya