Ingin Sukses Bisnis Hotel,Baca Buku Ini

Dicky Sumarsono yang juga CEO Azana Hotels & Resorts menunjukan bukunya berjudul ” Winning Competition” di Jakarta, Kamis (28/3/2019). (Foto: dokumen pribadi)

Klik nusae –  Bagi Anda yang ingin terjun ke bisnis perhotelan atau yang sudah lama eksis tapi ingin meningkatkan performa hotel,buku ini bisa menjadi referensi.

Ya,keunggulan kompetitif sebuah hotel di masa depan tidak ditentukan oleh sekadar produk dan proses yang inovatif, tapi ditentukan oleh model bisnis dan platform yang inovatif.

“Bahkan banyak pengusaha hotel berani mengambil langkah ekstrem untuk memanjakan dan memberi wow experience kepada konsumen. Mereka memberikan pengalaman kepada konsumen tentang menginap di hotel dengan cara berbeda,” demikian disampaikan oleh Dicky Sumarsono yang juga CEO Azana Hotels & Resorts saat memperkenalkan bukunya berjudul ” Winning Competition” di Jakarta, Kamis (28/3/2019).

Azana Hotels & Resorts saat ini mengelola 40 hotel di Indonesia mulai dari concept budget hotel, convention hotel, resort, vila hingga cabin hotel dengan merk Front One Cabin, Front One Inn, Front One Boutique, Front One Hotel, The Azana Hotel, Azana Styles, Azana Resort dan white label brands.

Tahun 2019 Azana menargetkan mengoperasikan 60 hotel.

Menurut Dicky, pembaruan model bisnis dalam bisnis perhotelan tidak hanya menyangkut kalkulasi di atas kertas.

Saat ini, lanjut Dicky, transformasi digital dalam industri perhotelan bukan merupakan pilihan tapi keharusan yang dapat membantu industri ini menjadi lebih kompetitif.

Buku “Winning Competition” ini juga menjelaskan beberapa keluhan konsumen yang sering muncul seperti harga yang kurang terjangkau, terlalu lama menunggu, pilihan terbatas, kegunaan produk yang mubazir dan berlebihan tetapi harus tetap dibayar, produk susah dicari, kurang simple dan lain sebagainya.

“Untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut, menurut saya perlu dilakukan pengamatan empiris. Tujuannya adalah untuk memperoleh value preposition untuk dapat memecahkan masalah konsumen bahkan memuaskannya,” katanya.

Dicky berharap buku ini dapat menjadi sumber referensi bagi mereka yang berada di posisi start-up atau merintis maupun yang sudah lama eksis di bisnis perhotelan seperti para CEO Hotel, Direktur Hotel, General Manager Hotel, Department Head Hotel dan para Hotelier.

Sampul buku “Winning Competition” karya Dicky Sumarsono. Foto:Dok

“Saya menawarkan jawaban jitu bagi dunia bisnis perhotelan dalam menghadapi iklim perubahan karena dalam dunia bisnis jelas bahwa adanya perubahan tidak bisa ditolak,” kata Dicky.

Dia menekankan bahwa mereka yang bergerak di bisnis perhotelan harus berani tak hanya menghadapi suasana pasar, melainkan menciptakan tren pasar sendiri.

“Di situlah mereka akan bisa bertahan dan meraih keuntungan. Apa pun kondisinya, bisnis perhotelan selalu mengabarkan kegairahan,” kata Dicky.

Buku “Winning Competition” merupakan karya ketiga Dicky Sumarsono setelah buku “Dahsyatnya Bisnis Hotel di Indonesia” dan “Luar Biasa Bisnis Restoran di Indonesia” yang diterbitkan oleh penerbit buku Gramedia.

Desain landscape bisnis perhotelan di Tanah Air memang dituntut terus berakselerasi sebanding lurus dengan laju gelombang perubahan kehidupan yang tanpa jeda.

Menghadapi arus kemajuan teknologi maupun perubahan siginifikan perilaku customer, dibutuhkan respon cepat berpadu dengan inovasi bervalue unik nan unggul atau competitive advantage.

Cara bisnis perhotelan konvensional seperti owning economy dan pola kerja linier, harus segera dikemasi.

Jika tidak, bisnis hotel Anda akan lunglai. Bahkan, perusahaan perhotelan tak cukup dengan sharing economy, mode kerja real time, dan exponential.

Tetapi juga harus  berani mengonstruksi ekologi pasar dengan menghidangkan valuasi baru, yaitu produk-produk berprospek dan menjawab kebutuhan konsumen.

Buku ini serasa menjadi kawan dialog bagi Anda, penggiat bisnis perhotelan maupun ranah bisnis lain.

Anda akan menemukan jurus mutakhir mengelola cash flow dan bertahan sebagai high revenue maupun survival of the ttest. Penulisnya, Dicky Sumarsono, adalah best practices jadi jaminan.

(adh/kom)

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya