Presiden Jokowi Stop Pelarangan Rapat Di Hotel

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan dalam acara gala dinner yang PHRI di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat,Senin (12/2/2019) malam. Foto:Klik nusae/adhi

Klik nusae – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab langsung keluhan yang disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Haryadi Sukamdani perihal rencana aturan pelarangan melakukan rapat di hotel bagi aparatur negara oleh Menteri Dalam Negedi Tjahjo Kumolo.

“Saya baru diberitahu. Sudah beres pak (Presiden). Tidak akan ditindaklanjuti,” ujar Jokowi menirukan jawab pesan dari Mendagri.

Hal itu kemukakan Jokowi saat menghadiri acara gala dinner yang digelar PHRI di Grand Sahid Jaya Jakarta Pusat,Senin (12/2/2019) malam.

Acara gala dinner  dimulai pada pukul 19.00 WIB. Namun Jokowi baru tiba di lokasi, yakni di Grand Sahid Jaya Jakarta Pusat, Senin (11/2/2019), sekitar pukul 20.50 WIB.

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu ‘Indonesia Raya’. Setelah itu, ada pengumuman pemenang untuk nominasi-nominasi beragam kategori hotel dan restoran. Peserta gala dinner tampak kompak mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah.

Tampak hadir Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, dan Ketua PHRI Haryadi Sukamdani.

Dalam sambutannya, Ketua PHRI Haryadi Sukamdani mengeluhkan adanya aturan larangan dari Mendagri terkait dengan tidak bolehnya instansi pemerintah menggelar rapat di hotel demi efisiensi.

Hal tersebut menyusul kasus  dugaan penganiayaan terhadap penyelidik KPK di Hotel Borobudur  Jakarta.

“Kami meminta agar larangan berkegiatan di hotel bisa dicabut, karena dampak negatifnya lebih besar di masyarakat dan harapan efisiensi juga tidak tercapai,” kata Haryadi.

Selain mensikapi soal larangan rapat di hotel,Jokowi juga menyinggung kenaikan harga tiket pesawat. Presiden mengaku baru mengetahui adanya kenaikan harga avtur dari Chairul Tanjung (Bos CT Corp).

“Saya  terus terang juga kaget. Dan malam hari ini, saya juga baru tahu dari pak Chairul Tanjung mengenai avtur. Ternyata yang dijual di bandara Soekarno-Hatta dimonopoli oleh Pertamina sendiri,” kata Jokowi yang sontak mendapat tepuk tangan undangan.

Oleh karena itu, Jokowi menegaskan, Rabu (13/2/2019) akan mengundang Direktur Utama Pertamina dan meminta pemerataan harga avtur.

“Sehingga besok pagi saya akan undang Dirut Pertamina. Pilihannya hanya satu, harga avtur bisa sama dengan internasional tidak? Kalau tidak, saya masukkan kompetitor yang lain,” ujar Presiden.

(adh)

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya