Pemerintah Dukung Penuh Pengembangan Destinasi Nias

Lompat batu merupakan tradisi Nias untuk menandai kedewasaan seorang pria sebelum ikut berperang. Sekarang tradisi ini menjadi semacam ceremony untuk menyambut wisatawan atau petinggi negara. Foto:IG

JELAJAH NUSA – Pemerintah terus berupaya mengembangkan destinasi wisata di Pulau Nias. Beberapa fasilitas pendukung disiapkan agar minat wisatawan untuk mengunjungi ke Pulau Nias semakin meningkat.

Pemerintah,misalnya,menambah akomodasi dan mempermudah akses untuk menuju ke sana.

Termasuk  memperpanjang landasan pacu Bandara Binaka, Nias. dari 1.800 meter menjadi 2.200 – 2.500 meter sehingga dapat didarati pesawat berbadan besar.

Pada 2017 jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Nias sebanyak 40.000 wisatawan. Sedangkan target kunjungan wisatawan pada tahun 2019 yakni 100.000 orang.

Kesenian Pulau Nias saat tampil dalam peluncuran Festival Ya’ahowu Nias Festival. Foto:IG

Nias yang memiliki potensi wisata berupa alam, budaya, dan buatan manusia menyuguhkan berbagai warisan budaya yang bernilai tinggi.

Wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara juga seringkali menghabiskan waktu di Nias dengan berselancar.

Ini karena Nias masuk dalam peringkat 10 besar tempat berselancar, bahkan bisa dibilang sebagai yang kedua terbaik setelah Hawaii.

Terdapat dua maskapai penerbangan yang secara rutin melayani penerbangan Medan-Gunung Sitoli dan Padang-Gunung Sitoli.

Dari Medan, Wings Air melayani penerbangan sebanyak 5 kali sehari, dan Garuda Indonesia 2 kali sehari. Sedangkan dari Padang, Wings Air beroperasi 1 kali sehari.

Potensi destinasi wisata bahari di Pulau Nias masih cukup terbayaka untuk dikembangkan. Foto:IG

Harga tiket dibanderol mulai Rp 905.000. Wings Air dari Medan melayani penumpang dengan 4 kali penerbangan pada pukul 08.55, 10.15, 11.40, dan 14.25 WIB.

Garuda Indonesia dari Medan melayani penumpang dua kali sehari pada pukul 07.00 dan 13.15 WIB. Adapun penerbangan Wings Air dari Padang melayani penumpang pada pukul 13.05 WIB.

Dari bandara menuju lokasi surfing, sebagian besar sudah jalan sudah hotmix dan dapat ditempuh hanya dalam waktu dua jam termasuk untuk menuju desa tradisionalnya.

 

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengenakan pakaian adat Nias saat peluncuran Festival Ya’ahowu Nias Festival. Foto:IG

Penginapan Homestay di Nias saat ini ada sekitar 136 dan beberapa di antaranya dalam proses pembangunan.

Beberapa pilihan penginapan bisa Anda pesan di beberapa website booking online dengan harga mulai Rp 300.000 per malam.
Kelayakan homestay yang ada di Nias dapat dilihat dari banyaknya turis peselancar yang memilih untuk menginap di homestay.

“Sekarang juga sedang mengusahakan kapal cepat dari Padang ke Teluk Dalam ke Telo. Hotel terbaik di Nias ada di Telo, di Nias Selatan tapi di Kepulauan. Penginapan ini juga sudah setara internasional,” tutur Bupati Nias Selatan Hilarius Duha pada peluncuran Festival Ya’ahowu Nias Festival,kemarin.

(adh)

 

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya