Taman Bukit Jamur Destinasi Pilihan Di Ciwidey

Taman selfie Pacira ini sekarang menjadi satu tujuan wisata yang tak dilewatkan pengunjung ketika berada di Ciwidey. Foto:Dila

JELAJAH NUSA – Bagi para pemburu spot foto yang  menghabiskan liburan di kawasan Bandung Selatan, Jawa Barat, rasanya tak akan lengkap bila belum menginjakan kaki di bukit unik yang berada di Desa Rancabolang, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung ini.

Pasalnya, bukit tersebut dihiasi puluhan jenis pohon cemara berbentuk seperti jamur.

Fenomena bukit jamur ini mulai ramai diperbincangkan sejak beberapa traveller membagikan keindahan alamnya melalui akun media sosial pertengahan tahun lalu.

Mayoritas dari mereka menganggap bila objek wisata alam yang berada diantara kaki gunung tilu dan gunung patuha ini merupakan objek wisata anti mainstream.

Selain bisa melihat keunikan pohon seperti jamur dengan ketinggian 5 meter hingga 10 meter sambil berswafoto wisatawan juga dapat menikmati hamparan perkebunan teh yang sejuk dan asri.

Tak heran memasuki awal tahun ini lokasi yang berada sekitar 15 kilometer dari Jalan Raya Soreang-Ciwidey itu selalu diserbu para kaula muda yang penasaran saat libur tiba.

Pengunjung yang hendak mendatangi area perbukitan dibawah pengelolaan PTPN VIII ini tinggal membayar iuran sebesar Rp 5.000 saja.

Uang tersebut digunakan untuk membantu proses perawatan dan pemeliharaan tanaman sekaligus kebersihan yang setiap hari menjadi tanggung jawab petugas keamanan setempat.

Banyak yang berkunjung ke Taman Jamur memanfatkan suasana sekliling untuk Foto: Dila

Saat berbincang, salah satu petugas Bah Erus mengaku kaget bila bukit yang kini populer dengan nama Bukit Jamur ini ternyata menjadi salah satu objek wisata baru di Bandung Selatan yang selalu dicari oleh masyarakat.

Namun bukan dari warga sekitar tetapi para pengunjung yang datang berasal dari dari luar kota hingga mancanegara.

“Ngga nyangka juga malah jadi objek wisata. Warga Yojakarta, Bekasi, Padang, Pontianak, hingga wisatawan mancanegara dari Belanda pun sempat berdatangan dan meminta izin untuk berfoto diarea perbukitan ini. Katanya unik,” ujar Erus.

Erus bercerita sebenarnya tidak ada konsep khusus yang diterapkan di area perbukitan yang kini dijadikan sebagai hunian para pegawai perkebunan.

Apalagi menjadikan sebagai objek wisata. Mengenai pepohonan jenis cemara yang berbentuk jamur menurutnya karena sejak 20 tahun yang lalu pihak PTPN VIII memang menanam pohon tersebut dengan pola steak.

Taman ini disebut Bukit Jamur karena bentuknya memang mirif jamur. Foto:Dila

“Akhir tahun lalu mulai ramai. Dan beberapa pekan terakhir ini semakin dibanjiri wisatawan. Kalau akhir pekan bisa sampai 100 orang yang datang.

Berhubung memang belum dikomersilkan bukit ini masih seadanya belum ada fasilitas khusus atau sarana prasarana seperti objek wisata lain dikawasan Pacira (Pasirjambu, Ciwidey, Rancabali),” ungkapnya.

Bagi traveller yang baru mengetahui hadirnya objek wisata untuk bersantai tentu dapat mencobanya. Apalagi bisa beristirahat di badan rumput nan hijau dengan rimbunnya pohon cemara kerdil.

Selain menjadi tempat untuk berselfie ria Bukit Jamur juga sering menjadi tempat foto para calon pengantin.

(DIL)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya