Ini Yang Membuat Wisata Badui Mendunia

Tempat tinggal suku Badui di Pegunungan Kendeng, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. Foto:IG

JELAJAH NUSA – Taukah  sobat  Jenus, ternyata wisata Badui di Pegunungan Kendeng, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten mendunia. Daya tariknya adalah karena memiliki keunikan dengan cara mereka melestarikan budata setempat.

“Masyarakat Badui masih mempertahankan budaya nenek moyang dengan menolak modernisasi. Itu yang menjadi keunikan dan membuat wisatawan asing tertarik,” demikian dikatakan, Sekretaris Daerah Kabupaten Lebak Dede Jaelani,baru-baru ini.

Ditemui saat  Badui Festival Tahun 2017, Jelani  mengatakan bahwa masyarakat Badui yang tinggal di Pegunungan Kendeng, kini  banyak dikunjungi wisatawan domestik hingga mancanegara.Potensi obJek wisata Badui memiliki nilai jual karena tidak terdapat di daerah lain di Pulau Jawa.

Salah seorang wisatawan foto bersama dengan anak-anak Badui. Foto:IG

Masyarakat Badui masih mempertahankan adat leluhur dengan menolak kehidupan modern, seperti penerangan listrik, peralatan elektronika, maupun jalan beraspal.

Bahkan, masyarakat Badui Dalam kemana pun pergi harus berjalan kaki dan tidak boleh menggunakan angkutan kendaraan.

Pemerintah daerah setempat terus mengembangkan objek wisata adat guna mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Beberapa perkampungan Badui di Provinsi Banten kini mulai membuka diri untuk pengunjung. Foto:IG

“Kami terus mengoptimalkan promosi agar wisata Badui bisa mendunia,” katanya lagi.

Menurut dia, filosofi masyarakat Badui “gunung teu meunang dilebur, lebak teu meunang dirusak” (gunung tidak boleh dihancurkan, lembah tidak boleh dirusak), sehingga masyarakat Badui berkomitmen untuk menjaga dan mengelola sumber daya alam.

Filosofi itu tentu mengandung rujukan pembelajaran bagi semua pihak untuk mengelola sumber daya alam, agar mampu memberikan manfaat untuk kesejahteraan masyarakat.

Aktivitas sehari-hari masyarakat Badui adalah mengelola alam tanpa merusak lingkungan. Foto:IG

“Kami berharap wisata budaya Badui menjadi ikon Kabupaten Lebak,” katanya lagi.

Sekretaris Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar Sarpin mengatakan selama ini rombongan pengunjung objek wisata Badui kebanyakan dari perguruan tinggi, sekolah, peneliti, lembaga, instansi swasta, dan pemerintah, sedangkan dari kalangan keluarga relatif kecil.

“Kami yakin ke depan kunjungan wisata adat Badui meningkat, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal,” kata Sarpin.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya