Pemkab Kulon Progo Kembangkan Tiga Kawasan Budaya
JELAJAH NUSA – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengembangkan tiga kawasan budaya dalam rangka menggerakkan potensi seni budaya dan kearifan lokal sebagai kekuatan baru menghadapi tantangan global.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kulon Progo Untung Waluyo di Kulon Progo, Selasa (13/3/2018, mengatakan Pemprov DIY telah menetapkan tiga kawasan budaya di Kulon Progo yang meliputi kawasan Menoreh, kawasan daratan dan kawasan pesisiran.
“Ketiga harus diupayakan pengembangan potensinya,” katanya.
Ia mencontohkan di kawasan Menoreh ada Suroloyo, ada Sendang Widodaren, Gua Kiskendo dan Gunung Kelir, sehingga perlu digali potensinya. Kawasan tengah atau daratan yang meliputi Hargotirto, Kliripan.
Selanjutnya, kawasan pesisiran yang berkaitan dengan budaya pesisir hingga sedekah laut.
Bentuk dari kawasan budaya, masih dalam pengembangan dan pembuatan rencana detail teknis (DED) yang melibatkan berbagai pihak mulai dari Dinas Pariwisata (Dispar), Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) dan Dinas Pertanian dan Pangan.
“Kami belum bisa memberikan gambaran teknis, karane harus ada kajian teknis dan akademisnya, serta ada kesepahaman bersama tentang nilai-nilai yang ada di tiga kawasan budaya,” katanya.
Untung mengatakan pengembangan kawasan budaya harus didukung dengan infrastruktur jalan yang menjadi kewenangan DPUPKP, pengembangan pariwisata kewenangan Dispar, dan lokasi pertanian berbasis agrowisata menjadi kewenangan Dinas Pertanian dan Pangan.
“Artinya, pengembangan kawasan budaya membutuhkan sinergi dengan dinas lain. Kawasan budaya membutuhkan DED pengembangan pariwisata, Disbud dan dinas lain di dalamnyam,” kata Untung.
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengaku akan mengembangkan beberapa kawasan budaya. Setidaknya ada tiga kawasan yang akan dikembangkan. Yakni kawasan objek wisata Gua Kiskendo, Kawasan Sendangsono dan di Kliripan.
(adh/ant)