Jawa Barat Raih Penghargaan Penurunan Stunting Terbaik, Angka Turun ke 15,9 Persen

KLIKNUSAE.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali mencatatkan capaian penting dalam bidang kesehatan masyarakat. Kali ini raih penghargaan penurunan stunting.

Angka prevalensi stunting di provinsi itu turun tajam dari 21,7 persen pada 2023 menjadi 15,9 persen pada 2024.

Penurunan sebesar 5,8 persen itu menempatkan Jawa Barat sebagai provinsi dengan penurunan stunting terbaik di Indonesia.

Atas capaian tersebut, Pemda Provinsi Jawa Barat diganjar penghargaan “Provinsi dengan Penurunan Prevalensi Stunting Terbaik I” dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Penghargaan diserahkan oleh Menko PMK Pratikno kepada Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan dalam Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Penurunan Stunting 2025, di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu, 12 November 2025.

Acara tersebut juga dihadiri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang memberi apresiasi kepada pemerintah daerah dengan capaian signifikan dalam menurunkan angka stunting.

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras bersama-sama menurunkan prevalensi stunting di Jawa Barat,” kata Erwan. Ia menegaskan, selama masa kepemimpinannya bersama Gubernur Dedi Mulyadi, Pemprov Jabar berkomitmen menekan angka stunting hingga mencapai zero stunting.

“Selama lima tahun kepemimpinan kami, targetnya tidak ada lagi kasus stunting baru di Jawa Barat,” ujarnya.

Momentum Hari Kesehatan Nasional tahun ini, kata Erwan, menjadi pengingat bahwa keberhasilan menurunkan angka stunting bukan semata soal data statistik, melainkan hasil kerja kolaboratif yang nyata.

Sementara itu, Wapres Gibran menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.

Pemerintah menargetkan angka stunting nasional turun hingga 14,2 persen pada 2029.

“Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu contoh penurunan paling signifikan,” kata Gibran.

Secara nasional, angka prevalensi stunting pada 2024 berada di 19,8 persen, lebih rendah dari proyeksi Bappenas sebesar 20,1 persen.

Sedangkan penurunan ini setara dengan 357 ribu anak yang berhasil keluar dari risiko stunting. Sebuah langkah kecil namun berarti menuju generasi Indonesia yang lebih sehat dan berdaya saing. ***

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya