Menjelang Imlek Kelenteng Tertua Bogor Mulai Bersolek

Para pemain Barongsai latihan untuk tampil dalam acara Imlek atau Cap Go Meh. Foto:Dok

JELAJAH NUSA – Perayaan Tahun Baru  Imlek tinggal menunggu hari. Kelenteng Hok Tek Bio dan Pan Kho Bio yang tertua di Bogor,Jawa Barat pun mulai bersolek. Biasanya dipuncak Imlek yang jatuh pada tanggal 16 February 2018 akan ada beberapa atraksi kesenian dan kebudayaan.

Di kota hujan ini terdapat dua kelenteng yang dipercaya jadi yang pertama berdiri di Bogor. Meski belum ada penelitian pasti yang mengungkap tepatnya tanggal dan tahun berapa keduanya berdiri.

Adalah Hok Tek Bio yang lebih dikenal dengan Wihara Dhanagun berada di pintu gerbang Kawasan Suryakencana.

Lalu ada Kelenteng Pan Kho Bio yang dikenal dengan Wihara Mahabrahma, di Pulo Geulis, Babakan Pasar, Kota Bogor.

Kelenteng Hok Tek Bio adalah yang tertua di Bogor,Jawa Barat. Foto:Dok

Menurut Mardi Liem, pemerhati sejarah Tionghoa di Bogor, kedua kelenteng ini menjadi yang tertua di Bogor sejak abad 18.

“Bon Tek Bio itu ada setelah eksodus besar-besaran pasca pembantaian Tionghoa di Batavia 1740. Sedangkan Kelenteng di Pulo Geulis tercatat sejak Kerajaan Pajajaran,” jelasnya.

Masih dalam persiapan Imlek, di Kelenteng Hok Tek Bio terlihat beberapa petugas sedang mengecat berbagai ornamen mulai tralis, dinding-dinding, hingga hiolo.

“Sudah hampir seminggu kami mulai berbenah, biar pada puncak upacara nanti sudah oke tempatnya,”,” kata Lenny, pengelola kelenteng yang berjaga disitu.

Menurutnya tak ada ornamen tambahan tahun ini. Hanya pengecatan dan perbaikan pada lampu-lampu yang mati.

Tak jauh dari sana, ada Wihara Mahabrahma atau Phan Ko Bio. Disini, beberapa warga sedang membenahi instalasi listrik di sana.

“Ya ini sudah mau selesai pembetulan lampu-lampu. Kemarin selesai cat dinding dan pagar. Beberapa hari lagi sudah mulai prosesi soalnya,” kata Abraham, salah satu tokoh masyarakat dan pemerhati sejarah Pulo Geulis Bogor.

Wihara Mahabrahma, di Pulo Geulis, Babakan Pasar, Kota Bogor ini juga tercatat sebagai vihara tertua. Foto:Dok

Kelenteng tertua yang sudah ratusan tahun ini kerap didatangi berbagai wisatawan di akhir pekan ataupun di hari kerja. Selain sarat sejarah, kelenteng ini juga sarat makna pluralisme masyarakat Pulo Geulis.

“Kalau hari kerja paling yang datang mahasiswa, pasca sarjana atau S3, wisatawan asing. Minggu baru umum,” ujar Abraham yang akrab dipanggil Bram.

Selama renovasi tersebut wisatawan masih bebas berkunjung mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Biasanya pada akhir pekan Kelenteng ini padat dikunjungi wisatawan. Mereka berasal dari berbagai daerah luar Bogor.

(adh/kom)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya