Henry Husada Rutin Menggelar Doa Manaqib di Hotel Kagum Group
KLIKNUSAE.com – Siapa yang tak kenal sosok kharismatik satu ini, CEO Hotel Kagum Group yang humanis dan dekat dengan siapa pun.
Tak heran jika ia menjadi figur yang cukup akrab di tengah masyarakat, maupun kalangan agama manapun.
Dikenal dengan berbagai inovasinya di dunia pariwisata dan pelindung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Jawa Barat, ia juga seorang yang sangat toleran.
Salah satu yang dilakukan pengusaha sekaligus tokoh Tionghoa ini adalah menyediakan hotel-hotel miliknya.
Yakni, untuk digunakan sebagai tempat kegiatan manaqib, salah satu acara keagamaan yang menjadi tradisi sebagian masyarakat Islam di Indonesia.
BACA JUGA: Tips Membangun Usaha dari Henry Husada, Apa yang Harus Dilakukan?
Manaqib atau manaqiban adalah sebuah peringatan untuk mengenang wafatnya seorang wali legendaris, yakni Syaikh Abdul Qadir al Jailani.
Beliau wafat pada 11 Rabiul Awal, sehingga acara ini biasa diperingati setiap tanggal 11 pada bulan Islam lainnya.
Dialah, Henry Husada yang dimata Ketua Lumbung Indonesia Jawa Barat Liena Mulyadi dinilai begitu dekat dengan ulama dan tokoh-tokoh besar di daerah ini.
“Sudah hampir tiga tahun dengan KAGUM Grup melakukan manaqib di setiap hotel. Ada UMKM, anggota koperasi, jamaah Ikhwan Thoriqoh Qodiriyah Wa Naqsabandiyah Suryalaya, ada dari Abah Anom, Abah Aos, kumpul setiap bulan di seluruh hotel Pak Henry Husada. Doa bersama, zikir bersama, sholawat bersama,” ungkap Liena, belum lama ini.
Zikir dan Sholawat
Kegiatan manaqib itu lanjut dia, dibina dan dipimpin oleh Profesor Doktor Kyai Haji Budi Rahman Hakim.
Atau lebih dikenal sebagai Abah Jagat Al Khoolish yang juga dikenal sebagai pemilik Pesantren Peradaban Dunia Jagat ‘Arsy di BSD Tangerang Selatan.
Selain doa, zikir dan sholawat bersama, acara manaqib juga disertai dengan ajang pemberdayaan UMKM.
Dimana dalam kesempatan ini, saling support untuk pembelian produk para pelaku usaha binaan CEO KAGUM Grup itu.
BACA JUGA: RM Liwet Asep Stroberi Jadi Tuan Rumah Pelaksanaan Safari Ramadhan PHRI Jabar
“Jadi manaqib-nya tiap bulan, makanya hotelnya (KAGUM Hotel) berkah. Pasti juga terasa sama Pak Henry Husada peningkatannya,” tambah Liena.
Semua itu karena doa-doa yang dipanjatkan membumbung, menembus langit.
“Karena kita kan doa. Doa itu langsung lima jam full. Jadi doa kita fokus lima jam di tempat Pak Henry Husada itu zikir, sholawat, sujud, salat segala macam itu full aja waktunya,” katanya.
“Dan kita matikan semua handphone agar fokus beribadah. Setiap satu bulan sekali rutin,” sambung Liena.
BACA JUGA: Kagum Hotels Management Berikan Apresiasi kepada Karyawan di Acara Anniversary
Pemimpin yang bisa sejahterakan rakyatnya
Sementara itu, Henry Husada sendiri tak menampik jika di tempat sering di adakan dia manaqib.
“Setiap bulan kami menyediakan tempat untuk kegiatan manakib. Kami juga mendoakan semoga negeri ini mendapatkan pemimpin yang bisa mensejahterakan rakyatnya,” kata Henry.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, secara istilah, manaqib juga bisa dimaknai sebagai riwayat hidup seseorang yang memuat tentang akhlaknya yang terpuji dan patut dijadikan sebagai pelajaran bagi orang lain.
Dalam masyarakat, dikenal istilah manaqiban yang dilaksanakan secara bersama-sama dalam suatu perkumpulan majelis.
BACA JUGA: Pesan Pj Gubernur Jawa Barat Terhadap Pelaksanaan Safari Ramadhan 2024 PHRI
Maksud dari manaqiban yaitu bertujuan untuk tabaruk, tawasul, dan mengenal orang-orang shalih.
Tidak hanya itu, manaqiban juga bertujuan untuk lebih mencintai ulama’ atau orang yang dianggap memiliki akhlak yang terpuji tersebut.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menambah kecintaan terhadap para wali yakni dengan membaca Manaqib-nya.
Dengan begitu, maka seseorang bisa lebih mendalami jejak-jejak keshalehan dan kebaikannya. ***