PHRI-Dinkes Gelar Pelatihan Keamanan Makanan Bagi Penjamah Pangan

KLIKNUSAE.com – Menjaga keamanan makanan menjadi hal penting bagi para pelaku usaha, baik itu bidang hotel maupun restoran.

Terutama, dalam mencegah pangan dari kemungkinan terjadinya pencemaran. Baik,  secara biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu. Bahkan, yang merugikan dan membahayakan kesehatan manusia.

Begitu pun, bahan pangan olahan yang diproduksi harus sesuai dengan cara pembuatan pangan olahan yang baik, sehingga bisa terjamin  mutu dan keamanannya.

Selain itu makanan juga  harus layak dikonsumsi dengan kualitas yang baik, serta bebas dari  cemaran bahan kimia.

BACA JUGA: Resmi, PHRI Jabar Jalin Kerjasama Dengan Perum Bulog, Support Komoditas Pangan untuk Anggota

Inilah beberapa hal yang menjadi fokus pada pelatihan keamanan pangan siap saji bagi penjamah pangan yang berlansung di Pasar Baru Square, Kota Bandung, Rabu 24 Januari 2024.

Pelatihan pangan ini terselenggara atas Kerjasama Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung.

Foto: Kliknusae.com/Adhi

PAW Ketua PHRI Jawa Barat Dodi Ahmad Sofiandi dalam sambutan pembukaan menekankan agar para peserta yang ikut dalam pelatihan ini, bisa sungguh-sungguh mengikuti hingga selesai.

Karena, pelatihan keamanan makanan bagi para penjamah pangan ini memiliki unsur penting untuk kemajuan usaha, hotel dan restoran.

BACA JUGA: PHRI Jabar Kembali Gelar Pelatihan Penjamah Makanan Siap Saji

“Pelatihan ini menjadi sangat penting. Tidak saja dalam hal menjaga agar produk makanan yang disajikan di restoran atau hotel memiliki mutu yang baik. Namun, pelatihan ini juga bisa meningkatkan skill para juru masak,” kata Dodi.

Diikuti 53 Peserta

Pelatihan pangan ini sendiri diikuti oleh 53 peserta, baik dari unsur pegawai hotel, restoran maupun masyarakat umum lainnya yang selama ini bergerak di bidang pengolahan makanan.

Sementara itu, beberapa narasumber kualitas di hadirkan dalam pelatihan ini. Diantaranya, Nih Luh Widyastuti dengan menyampaikan materi (Perundang-undangan Higiene Sanitasi Makanan).

BACA JUGA: Kasus Covid-19 di Jabar Trennya Terus Meningkat, Dinkes Keluarkan Instruksi Ini

Foto: Dok.PHRI Jabar

Kemudian ada Siti Widianingrum Dina (Prinsip Higiene Sanitasi dan Makanan), Yulianingsih (Pengawetan dan Bahan Tambahan Makanan), Rio Purbadianto (Struktur dan Tata Letak Dapur).

Didik Aji Swargani (Bahan Pencemar Terhadap Makanan), dan Annisa Nurul Insan (Penyakit Bawaan Makanan).

Annisa pada  akhir pemaparan materi menyampaikan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, dalam upaya mencegah penyakit dan keracunan makanan.

BACA JUGA: Aplikasi Inovatif Health Heroes Nutrihunt, Solusi Bijak Konsumsi Pangan di Jawa Barat

Pertama, menggunakan bahan baku yang bermutu baik dan bebas pencemaran. Kedua, melakukan proses pengolahan dengan baik.

Foto: Kliknusae.com/Adhi

Ketiga, menghindari terjadinya pencemaran. Keempat, memperhatikan kebersihan selama penanganan, persiapan, pengolahan dan penyajoan pangan.

Dan, terakhir kelima, mengkonsumsi makanan segera setelah diolah.

BACA JUGA: Halo Ladies, Perhatikan Makanan Ini agar Miss V Tetap Sehat

Sedangkan cara menghindari bahaya kimia, lanjut Annisa, juga perlu diperhatikan beberapa hal. Diantaranya, bisa dengan mengolah makanan di tempat yang jauh dari sumber pencemaran.

Selanjutnya, menggunakan bahan makanan yang bersih. Tidak menggunakan alat masak atau wadah yang dilapisi logam berat.

“Terakhir, harus bebas pestisida,” pungkas Annisa. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

Exit mobile version