PHRI Ingin Jatinangor Nasional Flower Park Bisa Mendorong Tumbuhnya Okupansi
KLIKNUSAE.com – Perhimpunan Usaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) berharap keberadaan Jatinangor Nasional Flower Park bisa mendorong tumbuhnya okupansi hotel.
Sebab selama ini pengusaha hotel hanya bersandar pada momentum dunia pendidikan untuk bisa mendapatkan tingkat hunian kamar (okupansi).
“Dengan hadirnya Jatinangor Nasional Flower Park ini, harapan kami untuk weekday okupansi hotel akan lebih baik lagi,” kata Ketua PHRI Kabupaten Sumedang, Jawa Barat Nana Mulyana ketika dihubungi Kliknusae.com, Rabu 12 Oktober 2022.
Menurut Nana, selama ini hotel dan restoran yang ada di Jatinangor mengandalkan dari kegiatan pendidikan. Terutama, pada saat weekend dengan adanya kegiatan pendidikan.
BACA JUGA: Pengurus PHRI Sumedang, 70 Persen Dikendalikan Milenial, Apa Misinya?
Kawasan Jatinangor memang berdiri beberapa kampus besar. Seperti IPDN,Universitas Padjajaran,Institut Teknologi Bandung (ITB), dan IKOPIN.
Ditambahkan Nana, di Sumedang kawasan wisata terbesarnya sebetulnya ada di Jatigede. Namun dengan adanya wisata buatan Jatinangor Park akan semakin memberikan peluang percepatan pengembangan sektor pariwisata.
“Dan wahana yang dihadirkan di Jatinganor Park ini lebih kekinian. Dengan dibukannya destinasi di Jatinangor ini sebetulnya memberikan dampak positif bagi Sumedang,” paparnya.
“Ini kan bisa memecah traffik yang ada di Lembang (Bandung), meskipun kawasan ini tak tergantikan. Tapi paling tidak, pengunjung yang dari arah timur itu, bisa mengalihkan tujuan wisatanya ke Sumedang,” sambungnya.
BACA JUGA: Bupati Sumedang Siap Menjadi Pemandu Wisata, Buka Peluang Investasi
Menjadi Magnet Wisatawan
Oleh sebab itu,lanjut Nana, mudah-mudahan lahirnya destinasi buatan di Jatinangor ini akan menjadi magnet bagi pariwisata Sumedang. Disamping juga bisa memberikan dampak positif bagi objek wisata di sekitarnya.
“Kan banyak juga wisata-wisata yang sudah eksisten saat ini. Seperti Pamulihan, Tanjungsari dan beberapa lainnya yang ada di seputar Jatinangor,” ungkapnya.
Hal terpenting lainnya yakni efeknya akan sangat positif untuk tingkat hunian hotel.
“Kenapa saya katakan demikian, karena Jatinangor sebetulnya bukan tujuan wisata. Tapi lebih ke pendidikan. Jadi, ada jadwal-jadwal tertentu dari beberapa kampus, dimana sewaktu-waktu hotel di Jatingor bisa penuh. Nah, dengan adanya Jatinangor Park ini weekend dan weekdays bisa tersisi,” tandasnya.
BACA JUGA: Pelaku Pariwisata Sumedang Minta Pemda Izinkan Objek Wisata Dibuka, Ini Alasannya
Sementara itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan kawasan wisata buatan ini akan menjadi kebanggaan Sumedang.
Pihaknya, terus berupaya meningkatkan geliat perekonomian melalui sektor pariwisata.
Terlebih saat ini, progres Tol Cisumdawu terus dipercepat agar segera beroperasi.
“Kawasan wisata ini akan menjadi kawasan wisata kebanggaan Sumedang,” kata Dony kepada media pada, Selasa 11 Oktober 2022.
Pada bagian lain, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengemukakan bahwa kehadiran Jatinangor Nasional Flower Park sebuah terobosan luar biasa. Khususnya, meningkatkan pariwisata di Sumedang.
BACA JUGA: Pengurus PHRI DKI Jakarta Studi Banding ke PHRI Jabar, Herman Muchtar Berbagi Tips
Hal itu ia sampaikan saat meninjau pembangunan Kawasan Wisata Jatinangor Flower Park, Senin 10 Oktober 2022.
“Ini sekaligus sebagai pembuktikan hadirnya jalan tol akan meningkatkan potensi perekonomian,” ujarnya.
Kawasan wisata di bagian barat Sumedang ini akan menjadi lautan bunga warna warni serta fasilitas penunjang lainnya.
Pembangunannya Selesai Tahun 2023
Wahana wisata yang berdekatan dengan Lapang Golf Cibeusi tersebut saat ini pembangunannya sudah mencapai 70 persen dan dipastikan selesai pada awal Tahun 2023.
“Ini luar biasa untuk wisata Kabupaten Sumedang seiring hadirnya Jalan Tol Cisumdawu untuk meningkatkan potensi ekonomi,” tambah Ridwan Kamil.
Menurutnya, kehadiran Taman Bunga Jatinangor bisa menjadi magnet wisata yang akan membawa Sumedang menjadi Kabupaten yang mempunyai banyak pilihan destinasi wisata.
BACA JUGA: Ketum PHRI Sebut Kontroversi Tiket Masuk Taman Komodo Karena ‘Selip’ Komunikasi
“Tempat ini memiliki sejumlah fasilitas penunjang. Beberapa di antaranya yaitu spot kuliner, bangunan kastil hingga masjid. Arsitekturnya menyerupai Kremlin di Rusia yang direncanakan akan bernama Al Munir,” kata Kang Emil.
Dikatakan Kang Emil, aksesnya yang dekat sekali dengan gerbang tol menjadi lokasi wisata strategis yang diharapkan mampu menarik perhatian para investor dan wisatawan dari dalam negeri maupun asing.
“Tentu ini akan meningkatkan ekonomi daerah dan diusahakan bisa membuka pekerjaan bagi warga Sumedang,” ujarnya. ***