Bupati Gunungkidul Dorong Masa Tinggal Wisatawan Lebih Lama Lagi

KLIKNUSAE.com – Bupati Gunungkidul, Sunaryanto mendorong agar masa tinggal wisatawan lebih lama lagi. Target yang ingin dicapai yakni wisatawan bisa lebih dari tiga hari.

Selama ini ia mengatakan bahwa rata-rata masa tinggal atau length of stay (LOS) wisatawan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hanya sekitar 1,18 hari.

“Kalau (rata-rata masa tinggal) di Gunungkidul baru satu koma sekian (hari). Harapannya paling tidak (lama tinggal wisatawan) dua sampai tiga hari,” ujar Sunaryanto seperti dikutip Kliknusae.com dari Kompas.com, Senin 22 Agustus 2022.

Sebelumnya, Bupati Sunaryanto, menghadiri acara peluncuran buku Gunungkidul The Next Bali di Pendopo Taman Budaya Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Jumat 19 Agustus 2022.

BACA JUGA: PHRI Yogyakarta Mendorong PUTRI Bisa Ikut Menumbuhkan Pelaku UMKM

Menurutnya, sarana dan prasarana penting untuk terus didorong dan ditingkatkan demi menambah durasi kunjungan wisatawan ke Gunungkidul. Termasuk, memperbaiki yang sudah ada.

“Itu yang sering kami diskusikan dengan investor. Sarana dan prasarana penduduk itu salah satu yang kita tawarkan pada investor,” imbuh dia.

Lebih lanjut, Sunaryanto menyebut bahwa sebenarnya sudah pernah ada investor yang ingin membangun di Bumi Handayani.

Namun, karena terkendala oleh pandemi Covid-19 selama kurang lebih dua tahun, akhirnya mereka masih menahan diri.

Sementara itu, ia menjelaskan ada beberapa klaster yang rencananya ingin dibangun di wilayah selatan, termasuk resor dan beberapa tempat yang lain.

BACA JUGA: Rakernas PHRI 2023 Pindah Ke Yogyakarta, Pelaku Usaha Hotel Tertekan Lagi

Potensi investasi ke Gunungkidul

Sunaryanto berharap, pihaknya bersama-sama dengan pemerintah pusat bisa membangun pariwisata Gunungkidul, sebab kawasan ini memiliki potensi yang kaya.

“Saya ingin pemerintah pusat memperhatikan Gunungkidul karena potensi di wilayah selatan, di utara ini sebuah potensi besar, (wilayah utara) ini yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Kalau selatan sudah mulai baik,” terang Sunaryanto.

Meskipun, ia membenarkan bahwa pemerataan ekonomi di Gunungkidul masih baru terjadi pada sektor tertentu.

Adapun setelah membuka kesempatan investasi sebesar-besar, kata Sunaryanto, sudah mulai terlihat perubahan demi perubahan pada objek pariwisata di Gunungkidul.

“Saya rasa bisa dilihat langsung di lapangan ya. Memang di Gunungkidul ini tanahnya bermacam-macam, kita memang harus memilih. Nah, beberapa tempat kawasan wisata yang sekarang ada ini sudah ada perubahan signifikan,” tuturnya.

BACA JUGA: Ini Pesan Sultan HB X Kepada Sandiaga Uno Soal Pariwisata Yogyakarta

Pariwisata masih dalam tahap pemulihan

Bupati yang dilantik pada Februari 2021 ini mengatakan, Gunungkidul masih dalam masa pemulihan setelah sempat mati selama pandemi.

Tahap pemulihan menurutnya terjadi secara perlahan.

BACA JUGA: Bangkitkan Pariwisata Yogyakarta Melalui Ajang SVARA: Sound Of Nature

Namun, ia optimistis pemulihan ekonomi masyarakat bisa dimulai dari aspek Gunungkidul yang lebih kuat terlebih dahulu, di antaranya dari segi UMKM, peternakan, dan pertanian.

Potensi UMKM yang cukup besar disebut mampu mendorong pemulihan ekonomi masyarakat Gunungkidul, karena sudah diikuti oleh sekitar 30.000 pelaku.

“Salah satu penguatan kenapa Gunungkidul pertumbuhan ekonominya baik karena masyarakat sekitar geraknya betul-betul ke situ. Kalau pariwisata tumbuhnya masih nol koma sekian, tapi karena penguatan pendapatan domestik regional bruto yang sangat kuat hingga pertumbuhan ekonominya juga baik,” pungkasnya. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya