PHRI Yogyakarta Mendorong PUTRI Bisa Ikut Menumbuhkan Pelaku UMKM

KLIKNUSAE.com– PHRI Yogyakarta mendorong Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) untuk secara bersama-sama menumbuhkan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

“Kami, dengan Dinas Koperasi dan UMKM selalu melakukan koordinasi, bagaimana terus menumbuhkan kerjasama dengan pelaku UMKM. Termasuk, dengan PUTRI ini yang baru akan memulai merangkul UMKM, kami sangat meng-apresiasi,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PUTRI) DIY Yogyakarta kepada Kliknusae.com, Minggu 12 Juni 2022.

Keberadaan UMKM menjadi sangat penting, karena selama ini turut memberikan sumbangsih yang sangat berarti.

Begitu pun sebaliknya, agar terjadi pemerataan ekonomi sekaligus memulihkan kembali ekonomi yang sempat terpuruk akibat pandemi, industri pariwisata (hotel, restoran dan objek) wisata harus juga mengangkat para pelaku UMKM ini.

BACA JUGA: Membludaknya Wisatawan di Jabar Tak Pengaruhi Geliat UMKM

Menurut Deddy, selama ini beberapa UMKM sebetulnya sudah masuk dalam industri akomodasi. Namun, jumlahnya belum begitu signifikan.

“Hal ini disebabkan karena untuk masuk ke dalam industri, mereka harus bisa memenuhi beberapa persyaratan. Seperti memiliki keabsahan dari BPOM, sertifikasi halal dan lainnya,” katanya.

“Nah, kami kemarin bersama-sama dengan PUTRI juga melakukan sosialisasi kepada para pelaku UMKM di DIY. Diantaranya, pengetahuan terkait produk apa saja, dan bagaimana cara untuk bisa masuk ke industry,” sambung Deddy.

Ketua DPD PUTRI Yogyakarta, GKR Bendara (kiri) berdialog dengan pelaku UMKM. Foto: Ist

Sistem Pembayaran

Hotel dan restoran yang tergabung dalam PHRI,lanjut Deddy, sangat membuka diri bagi UMKM yang ingin menitipkan produk-produknya.

BACA JUGA: Produk UMKM Masuk Hotel akan Mendorong Lapangan Pekerjaan Baru

“Silahkan saja, masuk ke hotel bintang 3 ke atas. Bahkan nonton bintang pun kita menerima. Tetapi dengan syarat-syarat yang sudah saya sampaikan tadi,” ungkap Deddy.

Begitu pun, untuk pembayaran (payment) dalam jangka satu bulan. Atau bisa juga konsinyasi (pembayaran berdasarkan produk yang laku).

Selama ini produk UMKM yang sudah masuk ke hotel adalah makanan untuk kegiatan MICE. Ada juga souvenir, hiasan hotel atau aseksoris hotel.

“Barang-barang tersebut kita ambil dari para pelaku UMKM DIY. Alhamdullilah, berjalan lancar. Bahkan beberapa dari mereka menyatakan bahwa kerja sama ini benar-benar nyata,” ujarnya.

BACA JUGA: Biaya Sertifikat Halal 5 Sampai 12 Juta, Bagaimana dengan Pelaku UMKM

Untuk saat ini pelaku kecil dan menengah yang terserap oleh industri hotel mencapai 120, dari beberapa produk.

Sebelum pandemi, UMKM yang terlibat sebanyak 50. Namun, memasuki tahun 2020 ketika pandemi menerpa justru mengalami peningkatan.

“Ini kaitannya, karena saat pandemi banyak hotel non bintang tidak menyiapkan sarapan. Mereka kemudian mengambil atau memberdayakan hasil olahan dari para pelaku UKM,” jelasnya.

Dari 480 anggota PHRI DIY Yogyakarta, yang sudah melakukan kerjasama dengan UKM 193 hotel/restoran.

“Jadi, kita masih bisa menampung mereka. Karena kan produknya diambil berdasarkan wilayah. Misalnya, per kecamatan mana, begitu,” tambahnya.

Disamping itu, PHRI Yogyakarta mendorong PUTRI untuk semakin gencar melibatkan pelaku usaha kecil tersebut ke dalam industri pariwiwisata DIY ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya