Meski Pandemi, Kegiatan di Museum Sribaduga Tetap Berjalan

BANDUNG, Kliknusae.com – Museum di Bandung terpaksa ditutup selama pandemi. Berbagai kegiatan pendidikan yang dilakukan sempat terhenti.

Namun, saat ini museum punya siasat khusus. Salah satunya Museum Sribaduga yang menggagas program cerdas cermat untuk siswa sekolah.

Museum Sribaduga terletak di  Jalan BKR No.185, Pelindung Hewan, Kec. Astanaanyar, Kota Bandung. Museum ini diresmikan pada tanggal 5 Juni 1980 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Daoed Joesoef.

Tika Nuryanti, salah satu edukator museum Sribaduga mengatakan bahwa di dalam museum terdapat koleksi sejarah terkait kebudayaan di Jawa Barat. Mulai dari gambaran kejadian, benda bersejarah hingga batuan pra sejarah.

“Segala sesuatu yang berhubungan dengan budaya di Jawa Barat, adannya di Sribaduga,” kata Tika saat menghadiri acara pameran destinasi wisata di PVJ, Bandung, belum lama ini.

Museum Sribaduga ini terdiri dari 3 lantai yang masing-masingnya diisi dengan koleksi sejarah. Lantai pertama berisikan benda dan ilustrasi sejarah alam seperti masa pra sejarah hingga modern. Lalu, di lantai kedua berisikan 7 unsur budaya pembentuk Jawa barat. Di lantai ketiga terdapat koleksi benda dari hasil kronologis sejarah.

“Ada sekitar 7000 koleksi terbagi dari 10 klasifikasi mulai dari geografika, etnografika, dan tekhnologika.” kata Tika.

Museum ini terpaksa di tutup pada awal masa pandemi Covid-19 hingga libur lebaran 2021 kemarin. Namun pihak museum melakukan adaptasi masa krisis ini dengan menerapkan konsep virtual dalam setiap kegiatannya.

“Selama masa pandemi tutup, jika wisatawan yang ingin melihat apa isi musesum, bisa masuk ke kunjungan virtual”

Kegiatan yang masih berlangsung yakni webinar, diskusi penelitian hingga kunjungan virtual. Lalu, museum ini juga sering mengadakan lomba cerdas cermat untuk siswa sekolah.

Jika sebelum pandemi perlombaan tersebut dilakukan secara langsung, kali ini pelaksanaanya akan dilakukan secara virtual.

“Sebelum pandemi cerdas cermat menyasar peserta SMA. Saat dilaksanakan virtual, pesertanya siswa SMP. Pemenang kontes ini akan dipilih untuk bertanding ke tingkat nasional,” kata Tika.

Tika Nuryanti, sebagai edukator museum ini berharap pemerintah untuk memberikan keleluasaan untuk membuat kegiatan dan membuka akses wisatawan di Museum Sribaduga.

“Tentunya dengan protokol kesehatan, kami siap untuk kembali berkegiatan di Museum Sribaduga” pungkas Tika. (*/JAVA)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya