Main ke Pantai Sindangkerta di Tasikmalaya, Serasa Jadi Warga Lokal

Kliknusae.com – Tasikmalaya memiliki jajaran pantai yang pas untuk dijadikan tempat nognkrong atau bersantai.

Salah satunya di Sindangkerta, Cipatujah. Kami berkesempatan untuk jalan-jalan dan bersantai di pantai karang serta menyaksikan para nelayan bersiap melaut di sore hari sambil menikmati sunset.

Hampir lewat tengah malam, kami berangkat dari Bandung. Untuk sampai di lokasi wisata, kami menaiki kendaraan pribadi. Melibas jalur Nagreg – Tasikmalaya. Setelah itu, mobil langsung mengarah ke Desa Sindangkerta.

Kami tiba tepat pukul setengah enam pagi. Kami langsung bersiap untuk membuka penginapan di sekitaran pantai.

Dengan sedikit rasa kantuk, kami sarapan bubur ayam, tak lupa diiringi candaan yang memancing tawa.

Beberapa dari rombongan yang ikut memilih untuk langsung menginjakan kakinya di pantai karang untuk merasakan belaian tipis ombak pantai.

Sebagiannya memilih untuk rebahan terlebih dahulu sebelum bermain di pantai.

Saat sore tiba, kami menggelar tikar di sisi pantai. Menunggu pesanan makan yang tengah disiapkan Bu Wawat, selaku warga yang membuka warung makan yang berbentuk saung bambu.

Sebagian dari kami bermain bola di pinggiran pantai ini, tak sampai dua babak, pertandingan dihentikan oleh hidangan pedesan entog dan sambal goreng kentang.

Momen yang sangat spesial, mengingat hidangan tersebut biasanya disajikan saat hari raya.

Setelah makan, kami lanjut bersantai dan menyaksikan beberapa nelayan yang tengah bersiap untuk melaut. Kami ngobrol dengan salah satu nelayaan yang enggan disebut namanya.

Ia mencari Ladot, sejenis belut laut yang hidup di sela-sela karang pantai. Nelayan memburu ikan ini untuk dijadikan umpan.

Saat matahari turun ke peraduannya, tampak rimbun titik cahaya di lautan. Ternyata cahaya tersebut berasal dari kapal-kapal nelayan yang melaut saat malam hari.

Tak hanya nyore di pantai, kami juga menyiapkan acara kecil-kecilan. Bu Wawat memperbolehkan tempatnya untuk kami jadikan spot acara tersebut.

Kami menyiapkan barbeque, jus buah segar, game, serta alunan musik karaoke. Tentu saja, gelak tawa tak tertahankan di momen ini.

Acara sederhana namun meriah tersebut menutup malam kami di pantai Sindangkerta, Cipatujah. Karena saat kembali ke penginapan, kami memutuskan untuk bersantai sambil berbincang ria.

Esoknya, kami bangun pagi untuk kemudian menyantap sarapan yang sudah disediakan Bu Wawat. Ada lotek, nasi, tempe goreng, dan telur asin. Setelah makan, kami diperbolehkan untuk mengambil kelapa muda. Kami bersantai sambil menyiapkan tekat untuk pulang, karena mager dan betah!

Kami memutuskan untuk pulang ke Bandung dengan melewati jalur pantai selatan. Jika kami berangkat dari Cipatujah, maka akan melewati pantai Garut selatan, hingga tembus di Ciwidey.

Dalam perjalanan pulang, kami ditemani pantai di kiri jalan dan sawah di kanan jalan. Lalu kami dihentikan oleh indahnya pemandangan padang rumput yang sedang digunakan penggembala untuk memberi makan sapi.

Kami berhenti untuk foto, sebagian dari kami bahkan ada yang mendekati sapi-sapi yang sedang santap siang, untuk mengambil gambar dan lainnya. Tak lama kemudian kami pun melanjutkan perjalanan dan singgah kembali di Ciwidey untuk makan siang.

Letak dan Tips Rute ke Pantai Cipatujah

Cipatujah tak lain adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia. Wilayah ini terdiri dari bukit dan pegunungan kecil disebelah utara dan pantai di sebelah selatan.

Untuk kamu yang berangkat dari pusat Kota Tasik, bisa melanjutkan perjalanan dengan mengikuti trayek berliku menuju Cipatujah dengan kondisi jalan yang cukup bagus.

Beda halnya ketika kamu menggunakan jasa angkutan umum. Kamu yang berasal dari Bandung bisa menaiki bus Budiman dari terminal Cicaheum dengan trayek Bandung – Tasikmalaya. Sesampainya di terminal, kamu bisa pilih bus jurusan Tasikmalaya – Cipatujah.

Rata-rata kondisi pantainya memang belum sengaja dikelola sebagai destinasi wisata. Karena tak dipungut biaya, kita harus sama-sama menjaga kelestariannya.

Nelayan di Sindangkerta juga tengah bingung karena lahan yang biasa mereka gunakan untuk melaut, kini diambil alih perusahaan (atas izin pemerintah).

Nelayan tersebut harus melaut lebih jauh dari biasanya, belum lagi bagi yang kedapatan tengah melaut di lahan milik perusahaan akan didenda hingga Rp2 Juta.

Jika kamu berencana ke Tasikmalaya, jangan lupa untuk main ke sini ya! Baca artikel menarik lainnya di Kliknusae.com. (JAV/adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya