Bey Sebut Pembangunan Aliran Sungai di Kota Bandung Buruk, Jadi Penyebab Banjir
KLIKNUSAE.com – Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyoroti buruknya pengelolaan pembangunan di sepanjang aliran sungai di Kota Bandung.
Kondisi ini yang kemudian berkontribusi terhadap banjir di beberapa wilayah yang terhadi pada Jumat malam, 24 Januari 2025 lalu.
“Ini bukan hanya di Kota Bandung, kemarin di Sukabumi juga terjadi hal serupa. Jadi, harus ada kebijakan menyeluruh yang melibatkan semua pihak agar kejadian seperti ini tidak terus berulang,” ujar Bey Machmudin seusai meninjau lokasi terdampak banjir di Jalan Arjuna, RT 02/RW 05, Kota Bandung, Sabtu 25 Januari 2025.
Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Citepus usai hujan deras mengguyur wilayah hulu di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat 24 Januari 2025.
Banjir tersebut merendam puluhan rumah, dengan salah satu rumah mengalami kerusakan parah.
Tembok belakang rumah jebol hingga sepanjang dua meter, sementara bagian dapur dan depan rumah rusak berat. Seluruh barang milik warga pun terendam.
Bey juga mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi masyarakat yang menganggap banjir ini sebagai hal biasa.
“Saudara-saudara kita di sini bilang, ini biasa. Tapi banjir tahun ini adalah yang terbesar dan sebenarnya tidak boleh terjadi. Kita harus mencari solusi agar warga tidak terus terdampak seperti ini,” tegasnya.
Menyampaikan permasalahan
Selain meninjau lokasi, Bey berkomitmen untuk menyampaikan permasalahan ini kepada Gubernur Jawa Barat terpilih.
Ia berharap ada kebijakan strategis yang melibatkan seluruh stakeholders, terutama daerah yang berada di sepanjang aliran sungai.
“Banjir seperti ini membutuhkan penanganan lintas wilayah, tidak hanya di tingkat lokal. Ke depan, hal ini akan menjadi perhatian saya untuk diteruskan kepada gubernur yang akan datang,” katanya.
“Ini agar Jawa Barat dapat memiliki kebijakan pengelolaan sungai yang lebih baik,” sambung Bey.
Bey juga mencatat, selain di Jalan Arjuna, banjir juga terjadi di kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Kondisi ini menunjukkan bahwa masalah banjir di Jawa Barat membutuhkan langkah konkret dan terencana untuk mencegah dampak lebih besar di masa mendatang. ***