Kenapa Muncul Preman di Tempat Wisata, Ini Kata Kadisparbud Jabar
KLIKNUSAE.com – Preman di tempat wisata sempat meresahkan pengelola wisata di Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Terakhir, ramai di media sosial, bus yang kena ‘getok’ tarif parkir di pinggiran Jalan Kebon Kawung, Kota Bandung.
Atau tepatnya di dekat toko oleh-oleh Kartika Sari. Bus tersebut dikenakan biaya parkir sebesar Rp150 ribu.
Sebelumnya, juga viral sebuah video beberapa pengamen mengamuk. Mereka memaksa masuk ke bus pariwisata.
Peristiwa yang pada 16 Februari 2023 itu terjadi di perempatan Leuwipanjang, Cibaduyut, Kota Bandung.
BACA JUGA: Rakerda III DPD PUTRI Jawa Barat Lahirkan Rekomendasi, Apa Saja?
Masih banyak lagi kejadian, dimana bus pengangkut wisatawan diganggu preman saat berada di di kawasan wisata.
Terhadap fenomena ini, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Jawa Barat Benny Bachtiar memiliki jawaban tersendiri.
“Kenapa hari-hari belakangan ini, banyak premanisme di daerah-daerah wisata. Mohon maaf, karena kenapa? Mereka ini yang tadinya memiliki penghasilan, lahannya dijual ke investor, yang akhirnya mereka jadi penonton,” kata Benny saat berbicara dalam acara pembukaan Rakerda III 2023 Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Jawa Barat, di Nasi Liwet Astri Stroberi Wastukencana, Kota Bandung, Kamis 16 Maret 2023.
Jangan Jadi Penonton
Oleh sebab itu, lanjut Benny, pihaknya terus berupaya agar mereka tidak menjadi penonton, tetapi didorong supaya bisa menjadi pelaku pariwisata.
BACA JUGA: DPC PUTRI Kabupaten Subang Dikukuhkan, Sekali Maju Pantang Mundur
“Kami berharap kepada teman-teman yang sekarang ini mengelola wisata besar, bisa membina desa wisata yang ada disekitarnya. Sehingga hal ini bisa memberikan nilai kemanfaatan kepada masyarakat,” tandasnya terkait preman di tempat wisata tersebut.
Benny juga menegaskan pentingnya, kolaborasi dalam mengembangkan sektor pariwisata di Jawa Barat.
Menurutnya, saat ini pariwisata menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi. Untuk itu perlu inovasi serta kolaborasi banyak pihak termasuk dari PUTRI.
“Kolaborasi ini menjadi kata kunci. Pak Gubernur menyampaikan kurangi kompetisi dan perbanyak kolaborasi,” ujarnya.
Kolaborasi Kembangkan Sektor Pariwisata
BACA JUGA: Menparekraf Sandiaga Pilih Kolaborasi Ketimbang Berebut Pasar Wisman
Dengan kolaborasi ini akan menumbuhkembangkan sektor pariwisata yang notabene bisa menjadi salah satu penguat ekonomi Jawa Barat.
“Dengan meningkatnya perekonomian Jawa Barat tentunya akan memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat,” ucapnya.
Benny pun menjelaskan bahwa Gubernur Ridwan Kamil memberi instruksi agar lahan produktif yang tersedia tidak beralih fungsi, namun justru dikelola dan dimanfaatkan.
BACA JUGA: Okupansi Hotel di Jawa Barat Terendah Dibanding 5 Kota Besar Ini
Oleh karenanya Disparbud Jabar mengajak DPD PUTRI Jabar untuk bersama-sama mengoptimalkan potensi wisata alam dan mengembangkan pembangunan desa wisata.
“Pandemi kemarin mengajarkan kita bahwa wisata outdoor sangat diminati oleh masyarakat. Pemerintah provinsi sendiri terus mengupayakan agar masyarakat yang ada di sekitar destinasi wisata bisa menjadi pelaku pariwisata, bukan hanya jadi penonton saja,” paparnya.
Terkhusus kepada DPD PUTRI Jawa Barat, Benny menekannya kiranya asosiasi ini bisa melahirkan banyak inovasi.
“Mari kita sama-sama membangun Jawa Barat, tanah yang sangat luar biasa ini. Kita tidak kurang sumber daya alam. Para wisatawan asing juga tertarik dengan wisata alam dan kearifan lokal budaya yang kita punya,” tutupnya. ***