Mengubah Strategi Menghadapi Resesi, Kemenparekraf Fokus Pada Hal Ini
KLIKNUSAE.com – Menghadapi resesi global pada tahun ini, Kemenparekraf akan menyesuaikan strategi pengembangan pasar Wisman.
Hal ini dilakukan karena resesi ekonomi dunia tahun ini diprediksi akan mempengaruhi sejumlah negara pasar.
“Tentunya ini akan berdampak terhadap pengeluaran masyarakatnya terutama di sektor pariwisata. Oleh karena itu kami langsung melakukan penyesuaian dari segi fokus untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya wisatawan mancanegara (Wisman),” kata Menparekraf Sandiaga Uno seperti dalam siaran persnya yang dikutip Kliknusae.com dari lamas resmi Kemenparekraf, Rabu 11 Januari 2023.
Penyesuaian fokus akan diarahkan kepada negara-negara yang menjadi pasar besar. Dimana, pada saat ini jumlah kunjungan wisatawannya ke Indonesia menunjukkan peningkatan yang luar biasa.
BACA JUGA: Itok Parikesit, Dilantik Jadi Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf
Seperti negara India, Australia, dan Selandia Baru.
“Juga Malaysia dan Singapura yang masih terus bertumbuh,” kata Sandiaga, meski dunia bakal menghadapi resesi.
Berdasarkan data, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia periode Januari hingga November 2022 mencapai 4,58 juta kunjungan.
Atau naik 228,30 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2021.
Dari jumlah tersebut, berdasarkan kebangsaan jumlah wisman dengan kunjungan tertinggi adalah Malaysia dengan 876.475 kunjungan.
BACA JUGA: Dosen ITB Sebut Indonesia tak Akan Terlalu Terdampak Resesi Global
Disusul, Timor Leste 628.471 kunjungan, Australia 552.216 kunjungan, Singapura 486.295 kunjungan, serta India 218.417 kunjungan.
Sementara untuk pertumbuhan wisman tertinggi sepanjang kurun waktu tersebut adalah Australia sebesar 20.952,84 persen.
Untuk, Selandia Baru 9,197,80 persen, India 3.869,77 persen, Jerman 3.678,59 persen, dan Prancis 3,636,46 persen.
Menparekraf menjelaskan, di tahun 2023 sendiri jumlah kunjungan wisman ditargetkan antara 3,5 juta hingga 7,4 juta.
Ia pun berharap penyesuaian strategi yang dilakukan akan berdampak positif pada target kinerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tahun ini.
BACA JUGA: Tak Bergeming oleh Resesi Pandemi, Lion Air akan Luncurkan Maskapai Baru?
“Termasuk ada beberapa penerbangan langsung luar negeri dari Qatar dan Dubai yang sudah menyampaikan. Termasuk juga kita ingin ada penambahan dari Singapura dan beberapa negara ASEAN,” katanya.
“Ini yang kita upayakan di kuartal pertama tahun ini bekerja sama dengan maskapai penerbangan dan Kementerian Perhubungan. Tujuannya, agar pasar yang sangat potensial ini juga termasuk India bisa terlayani dengan penerbangan langsung,” sambung Sandiaga.
Sedang untuk dua destinasi unggulan yaitu Denpasar dan juga Jakarta kemungkinannya bakal nanti ditambah dengan destinasi lainnya.
Selain pasar wisman, Menparekraf Sandiaga menegaskan pasar wisatawan nusantara (wisnus) juga akan menjadi penopang yang utama.
BACA JUGA: Startup Bisa Manfaatkan Merah Putih Fund untuk Bangkit dari Keterpurukan
“Indonesia masih akan bertumbuh sekitar 5 persen, tentunya harus kita fokuskan untuk mendorong pergerakan wisatawan nusantara mencapai angka target 1,2 miliar sampai 1,4 miliar,” harapnya.
Pihaknya, akan sangat dorong dengan pergerakan wisatawan nusantara yakni bagaimana dengan definisi pergerakan wisatawan nusantara yang bergerak antar kabupaten lebih dari 6 jam ini bisa dipicu dengan beberapa kegiatan-kegiatan.
Seperti event, wisata kuliner, wisata shopping, wisata healing, maupun wisata-wisata di desa-desa wisata sekitar kita,” kata Menparekraf Sandiaga.
Terkait hal tersebut, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Nia Niscaya mendorong agar penyelenggaraan event dapat dipromosikan di luar kabupaten sehingga masyarakat dapat tertarik untuk berkunjung.
“Supaya (event) bisa dinikmati oleh orang-orang di luar wilayah kabupaten itu dan terhitung sebagai wisatawan nusantara. Karena intinya pergerakan orang akan menimbulkan pergerakan ekonomi,” kata Nia Niscaya. ***