Jasad Manusia Ini yang Tidak Hancur di Dalam Alam Kubur
KLIKNUSAE.com – Sudah menjadi fitrahnya, jasad manusia akan hancur saat meninggal dunia dan dikuburkan.
Bahkan, seringkali ulama menganjurkan seseorang yang telah wafat agar disegerakan untuk dimakamkan.
Salah satu pertimbangan yakni supaya si Fulan bisa memasuki alam kubur dengan kondisi yang masih membaik.
Disamping itu, karena menunda pengurusan jenazah, merupakan perbuatan yang bertentangan dengan perintah Nabi Muhammad SAW.
BACA JUGA: Doa Warga Jabar untuk Putra Gubernur Ridwan Kamil Terus Mengalir
Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Abu Hurairah RA:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنْ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: أَسْرِعُوا بِالْجِنَازَةِ فَإِنْ تَكُ صَالِحَةً فَخَيْرٌ تُقَدِّمُونَهَا وَإِنْ يَكُ سِوَى ذَلِكَ فَشَرٌّ تَضَعُونَهُ عَنْ رِقَابِكُمْ
“Segeralah mengurus jenazah. Karena jika jenazah itu adalah orang shalih, berarti kalian telah mempercepat kebaikan untuknya. Dan jika jenazah tersebut selain orang shalih, berarti kalian telah meletakkan kejelekan di pundak kalian.” (HR Bukhari no 1315 dan Muslim no 944).
Namun, taukah kalian bahwa ada juga jasad manusia yang masuk dalam golongan tidak hancur. Bahkan hingga kiamat.
Berawal dari salah satu riwayat hadits Rasulullah SAW yang berbunyi;
كل ابن ادم يأ كله الرتاب إال عجب الذنب منه خلق و فيه يركب
Artinya: “Seluruh (bagian tubuh) anak Adam akan dimakan tanah kecuali tulang ekor. Darinyalah ia diciptakan dan dengannyalah ia dirakit kembali,” (HR Muslim).
BACA JUGA: Doa Sebelum Berangkat Liburan, Mintalah Ini
Kehancuran jasad manusia di dalam kubur juga ditegaskan dalam firman Allah SWT yakni surah Qaf ayat 4. Allah SWT berfirman,
قَدْ عَلِمْنَا مَا تَنْقُصُ الْأَرْضُ مِنْهُمْ ۖ وَعِنْدَنَا كِتَابٌ حَفِيظٌ
Artinya: “Sungguh, Kami telah mengetahui apa yang ditelan bumi dari (tubuh) mereka, sebab pada Kami ada kitab (catatan) yang terpelihara baik,”
Meski demikian, sejumlah keterangan hadits menunjukkan. Ada sejumlah kelompok yang dikecualikan dari peristiwa kehancuran jasad di dalam tanah tersebut.
Siapa Saja Jasad yang tidak hancur?
Beritkut golongan jasad manusia yang tidak hancur menurut Hadits:
1. Para nabi
Kelompok pertama yang disebut hadits bahwa jasadnya tidak hancur dimakan tanah adalah jasad para nabi.
Menurut Ibnu Katsir dalam buku Dahsyatnya Hari Kiamat yang mengutip hadits dari Imam Ahmad bin Hanbal. Seorang sahabat pernah bertanya pada Rasulullah mengenai bagaimana sholawat dari umatnya diperlihatkan padanya.
إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمُ الْجُمُعَةِ. فِيْهِ خُلِقَ آدَمُ، وَفِيْهِ قُبِضَ. وَفِيْهِ النَّفْخَةُ وَفِيْهِ الصَّعْقَةُ. فَأَكْثِرُوْا عَلَىَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِيْهِ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوْضَةٌ عَلَىَّ. قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ كَيْفَ تُعْرَضُ صَلاَتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرِمْتَ؟ فَقَالَ إِنَّ الله حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ. (رواه أحمد وأبو داود والنسائى وابن حبان وابن ماجه والحاكم. حسن)
Artinya: “Hari Jumat adalah hari yang paling utama untuk kalian. Pada hari itu, Adam diciptakan. Pada hari itu juga ia diwafatkan. Pada hari itu terjadi tiupan dan teriakan. Karena itu perbanyaklah sholawat kepadaku karena sholawat kalian diperlihatkan kepadaku.”
BACA JUGA: Kekuatan Doa Dalam Menjalankan Perusahaan, Ini Kuncinya
Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana caranya shalawat kami diperlihatkan kepadamu. Padahal engkau sudah hancur?”
Beliau bersabda, “Sesungguhnya, Allah mengharamkan bumi untuk memakan tubuh para nabi.” (HR Ahmad, Abu Dawud, An Nasa’i, Ibnu Majah, dan Al Hakim).
Hadits di atas telah shahihkan menurut syarat Al Bukhari dan disetujui oleh Adz Dzahabi sebagaimana pendapat keduanya.
2. Penghafal Al-Qur’an
Menurut Ahsantudhonni dalam buku Keutamaan Al-Qur’an dalam Perspektif Hadits. Rasulullah SAW pernah menyebut bahwa jasad jasad para penghafal Al-Qur’an atau hafiz Qur’an dilindungi oleh Allah SWT.
Bukti yang ditemukan Dr Tariq Suwaidan
Sebagaimana perintah-Nya pada bumi untuk menjaga jasad tersebut.
عَنْ جَابِرَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا مَاتَ حَامِلُ القُرْآنِ أَوْحَى اللَّهُ إِلىَ الأَرْضِ لِأَكْلِ لَحْمِهِ قَالَ فَتَقُوْلُ الأَرْضُ وَكَيْفَ آكِلُ لَحْمَهُ وَكَلاَمَكَ فِي جَوْفِهِ.
Dari Jabir bin Abdullah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Ketika orang yang hafal Al-Qur’an meninggal maka Allah memberikan wahyu kepada bumi agar tidak memakan jasadnya, kemudian bumi berkata:
“Wahai Tuhanku, bagaimana aku bisa memakan jasadnya sementara kalamMu ada di dalamnya.” (HR Dailami).
BACA JUGA: Tradisi Nyepuh Menjelang Bulan Ramadhan Digelar Warga Ciamis
Keterangan hadits di atas kemudian memicu rasa ingin tahu para ilmuwan muslim. Salah satunya, dibuktikan oleh Dr Tariq Suwaidan yang mengutip keterangan dari ulama Syekh Muhammad As Sawwaf.
Melansir laman Islamic Research Foundation International (IRFI), kala itu, Syekh Muhammad adalah seorang ulama yang dipilih untuk menguburkan kembali para syuhada Perang Uhud.
Hal tersebut dilakukan karena banjir terjadi di makam sebelumnya yang membuat kuburan para syuhada terbongkar.
Syekh Muhammad berkata bahwa jasad jenazah tersebut masih dalam keadaan utuh dan tidak membusuk bahkan setelah 1.400 tahun lamanya. Berikut keterangan dari Syekh Muhammad:
BACA JUGA: Seluruh Masjid di Jabar Gelar Shalat Ghaib untuk Emmeril Kahn Mumtadz
“Di antara jenazah itu, ada Hamzah RA. Ada luka di bagian hidung, telinga, dan perutnya. Dia meletakkan tangannya di atasnya (perutnya). Ketika kami mengangkat tangannya, darah mengalir seolah-olah dia meninggal satu jam yang lalu,”
Seorang ilmuwan muslim Dr Abdul Hamid Al Qudhah juga hendak menjelaskan fenomena ini melalui risetnya.
Dr Abdul berkata bahwa mikroba juga merupakan salah satu makhluk Allah SWT yang patuh pada perintahNya layaknya makhluk Allah lainnya.
“Allah SWT memerintahkan mereka (mikroba) untuk tidak mendekati tubuh para syuahda dan mereka melakukannya. Ada juga banyak tanda lain (dalam jasadnya) seperti wajah yang tersenyum, berdarah, berkeringat, tumbuh janggut dan aroma musk,” bunyi keterangan Dr Abdul. ***
Dari berbagai sumber