BPBD Jabar Bergerak Cepat Tangani Banjir dan Longsor di Sukabumi dan Cianjur
KLIKNUSAE.com – Pemda Provinsi Jawa Barat melalui BPBD Jabar (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) bergerak cepat merespons bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Sukabumi dan Cianjur.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Jabar Anne Heramdianne Adnan menginstruksikan seluruh jajarannya untuk siaga penuh dan mengevaluasi kondisi lapangan dan melaksanakan pendampingan bersama jajaran BPBD Kabupaten Sukabumi dan Cianjur.
“Tim tanggap darurat dikerahkan ke lokasi terdampak guna melakukan penanganan awal dan mendistribusikan bantuan yang dibutuhkan,” kata Anne di Kota Bandung, Rabu 4 Desember 2024.
Ia menjelaskan, langkah pertama yang dilakukan pengumpulan data secara tepat dan akurat mengenai tingkat kerusakan dan kebutuhan mendesak para korban.
BACA JUGA: Mulai Hari Ini, Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi Berbayar, Berikut Tarifnya
Upaya itu untuk memastikan informasi tersebut menjadi dasar penanganan yang efektif dan efisien.
BPBD Jabar tidak hanya fokus pada penanganan darurat, tetapi juga menjalin komunikasi intensif dengan pemerintah pusat dan daerah.
“ini bertujuan untuk memobilisasi sumber daya tambahan dan memastikan dukungan logistik secara cepat,” ujarnya.
Berdasarkan informasi dari BMKG, sejak Selasa 3 Desember 2024, wilayah Sukabumi dan Cianjur dilanda hujan deras sejak siang hari dan berlangsung selama beberapa berjam-jam tanpa henti.
BACA JUGA: Karyawan éL Hotel Bandung Bekerjasama dengan BPBD Jabar Gelar Simulasi Bencana Gempa Bumi
Infrastruktur Vital
Sementara itu, intensitas hujan yang luar biasa tinggi menyebabkan tanah di beberapa area menjadi tidak stabil dan longsor.
Banjir juga terjadi karena meluapnya sungai-sungai, menggenangi permukiman warga dan infrastruktur vital.
Sedangkan, beberapa akses jalan dan jempatan dilaporkan terputus sehingga menggangu akses ke beberapa wilayah terdampak.
Berdasarkan informasi sementara yang diterima BPBD Jabar pada Rabu, sejak pagi hari diperoleh laporan terdapat tujuh desa di empat kecamatan yang terdampak banjir.
BACA JUGA: Wapres di Bandung: Stakeholders Harus Mampu Hadirkan Teknologi Deteksi Kebencanaan
Dan, 16 desa di delapan kecamatan yang terdampak longsor dan pergerakan tanah di Kabupaten Cianjur.
Sementara dilaporkan terdapat 33 lokasi kejadian banjir longsor dan cuaca ekstrem di 22 kecamatan di Kabupaten Sukabumi.
Dilaporkan pula terdapat korban jiwa atas nama Daffa usia 10 tahun yang terdampak longsor di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi dan korban sudah dievakuasi.
Sementara warga terdampak lain sampai saat ini masih dalam proses pendataan.
BACA JUGA: Puncak Darma, View Point Mempesona Sebelum Menjelajah Ciletuh
“Pemdaprov Jabar menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas korban yang meninggal dunia, semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT,” ungkap Anne.
Lebih lanjut Anne menyampaikan bahwa tim evakuasi dari BPBD Kabupaten Sukabumi dan tim SAR gabungan tiba di lokasi tak lama setelah laporan diterima.
Pendataan awal dan evakuasi korban terdampak dilakukan secepat mungkin untuk meminimalkan risiko korban jiwa.
“Prioritas utama adalah menyelamatkan nyawa dan memastikan keselamatan warga,” ungkapnya
BACA JUGA: Tokoh Pariwisata Bicara Pungli di Geopark Ciletuh, Ini Penjelasannya
Memberikan pendampingan
Anne menjelaskan pula bahwa BPBD Jabar memberikan pendampingan dan dukungan yang komprehensif kepada penduduk terdampak bencana di Sukabumi dan Cianjur.
Keterlibatan ini bertujuan meningkatkan efisiensi dalam penanganan bencana serta meminimalkan dampak lebih lanjut bagi masyarakat.
Selain itu, dalam upaya penanganan darurat bencana ini BPBD Jabar juga melaksanakan inventarisasi. Termasuk, pemetaan logistik secara rinci agar bantuan dapat tersampaikan dengan cepat dan tepat sasaran.
Tim logistik berkoordinasi dengan petugas di lapangan untuk memastikan bahwa distribusi dilakukan secara sistematis dan tidak ada yang terlewatkan.
BACA JUGA: Beberapa Kendaraan Tertimpa Batu di Cadas Pangeran Sumedang
“Efisiensi ini memungkinkan penanganan yang maksimal dalam kondisi darurat, mengurangi risiko buruk yang lebih lanjut bagi korban bencana,” terangnya.
Anne menambahkan, BPBD Jabar juga bekerja sama dengan berbagai pihak. Termasuk pemerintah pusat dan masyarakat serta dunia usaha untuk memobilisasi sumber daya tambahan.
Dukungan logistik ini memastikan bahwa kebutuhan dasar korban terpenuhi selama masa darurat.
Dengan kesiapan yang matang dalam hal logistik, diharapkan proses pemulihan awal dapat berjalan lebih lancar. Membantu masyarakat kembali ke kehidupan normal. ***