Pengusaha Pariwisata Jabar Tanya Komitmen Cagub Ahmad Syaikhu, Ini Jawabannya

KLIKNUSAE.com – Dalam sebuah pertemuan dengan Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu pengusaha pariwisata menyampaikan beberapa aspirasi.

Salah satu yang ditanya adalah komitmen calon gubernur nomor urut 3 jika nanti terpilih sebagai pemimpin di provinsi dengan jumlah penduduk 50 juta lebih ini.

“Kami ingin menanyakan komitmen pak Syaikhu, kalau memang ditakdirkan jadi Gubernur Jawa Barat, apakah nanti mudah untuk ditemui,” kata Budi Ardianjah, Ketua DPD ASITA Jabar, Selasa 5 November 2024.

Pertanyaan ini, menurut Budi, bukan tanpa alasan jika merunut pada momen-momen politik sebelumnya.

Dimana, sering para calon kepala daerah menyampaikan atau menjanjikan hubungan yang harmonis dengan para pelaku usaha pariwisata.

BACA JUGA: DPR RI: Jangan Buru-buru Tetapkan Status Husein Menjadi Bandara Domestik

Tapi, setelah terpilih beberapa kendala sering ditemui karena sulitnya gubernur atau kepala daerah ditemui para pengusaha pariwisata untuk menyampaikan berbagai aspirasi.

Pada kesempatan tersebut Budi juga menanyakan pandangan Syaikhu terhadap promosi pariwisata Jawa Barat seperti apa.

Suasana pertemuan dengan Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikuh dengan insan pariwisata Jawa Barat, Selasa 5 November 2024. (Foto: Kliknusae.com/Adhi)

“Karena kita tau, promosi itu tidak seperti kita makan cabai, begitu dimakan langsung terasa. Karena promosi itu ditanam sekarang, baru tau hasilnya dua atau tiga tahun ke depan. Jadi, bagaimana dengan penganggaran untuk promosi ini,” tanya Budi.

Menanggapi hal tersebut Ahmad Syaikhu menyatakan bahwa dirinya akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa merealisasikan aspirasi para pelaku usaha di sektor pariwisata.

BACA JUGA: West Java Tourism Talk, Menakar Kinerja Sektor Pariwisata Jawa Barat

Coffee Morning

“Insya Allah, saya berkomitmen untuk muda ditemui. Saya punya pengalaman ketika menjadi wakil wali kota Bekasi, sering menggelar coffee morning dengan para stakeholder,” janji Syaikhu.

Seringnya bertemu, lanjut Syaikhu, maka akan lebih memudah dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi secara bersama-sama.

Salah satu peserta saat menanyakan pandangan Ahmad Syaikhu terhadap kebijakan di sektor pariwisata jika nanti terpilih sebagai gubernur. (Foto: Kliknusae.com/Adhi)

“Tidak mungkin akan tercipta kolaborasi, kalau tidak ada keterlibatan dari teman-teman pengusaha. Oleh sebab itu, harus ada tempat duduk bareng untuk membahas segala hal yang terkait dengan pariwisata,” tambahnya.

Pertemuan Syaikhu dengan para tokoh pengusaha GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia) Jabar dan 26 asosiasi pariwisata ini berlangsung di Gedung PHRI Jabar, Kota Bandung.

BACA JUGA: Kadin Dukung Penuh Perjuangan GIPI Realisasikan Pembangunan Convention Hall

Dalam pertemuan tersebut, Ahmad Syaikhu yang berpasangan dengan Ilham Habibie (ASIH) ini menyerap aspirasi dari para pengusaha. Salah satunya terkait dengan promosi sektor pariwisata.

“Di sektor pariwisata ini, promosi harus ditingkatkan, baik untuk pasar mancanegara maupun domestik, sesuai dengan segmen pasar provinsi Jawa Barat,” ucap Ketua GIPI, Herman Muchtar saat menyampaikan aspirasinya.

Selain itu, pihaknya juga menyoroti terkait dengan infrastruktur transportasi dalam pengembangan pariwisata, baik di darat maupun udara.

Calon Gubernur Jawa Barat Nomor Urut 3, Ahmad Syaikhu. (Foto: Kliknusae.com/Adhi)

Penambahan Fasilitas Whoosh

“Di mana penambahan fasilitas Whoosh perlu diperhitungkan. Termasuk dampaknya pada bandara di Halim dan Bandara Kertajati yang targetnya mencapai 32 penerbangan, tetapi kini di bawah 10. Sedangkan Bandara Husein sudah tidak memiliki penerbangan,” jelasnya.

BACA JUGA: Kick Off BBI, Pj Gubernur Bey Ingin Perkuat Sektor Pariwisata Jawa Barat

“Hal ini berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Barat yang melalui Bandung sebagai ibu kota provinsi,” lanjutnya.

Herman juga menyoroti terkait penunjukan kepala dinas khususnya di sektor pariwisata yang kurang memahami dunia pariwisata itu sendiri.

“Kadang kala kepala dinas bukan dari bidang pariwisata, melainkan dari dinas lain. Sebaiknya ASN, terutama kepala dinas, perlu magang di sektor pariwisata agar memahami dunia pariwisata,” ungkapnya.

“Jika kita ingin pariwisata menjadi lokomotif ekonomi Jawa Barat, penting untuk membangun kolaborasi antar lembaga,” lanjut Herman. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

Exit mobile version