Penutupan Jalur Puncak di Malam Tahun Baru tak Pengaruhi Okupansi Hotel
KLIKNUSAE.com – Penutupan jalur Puncak Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada malam tahun baru tak mempengaruhi okupansi hotel.
Kebijakan Polres Bogor ini memang sudah menjadi ritme yang selalu berlangsung di setiap perayaan pergantian tahun, dan saat menyambut tahun baru.
“Tidak ada pengaruhnya untuk okupansi hotel. Karena, setiap tahunnya para tamu sudah tahu, kalau malam tahun baru ada penutupan jalur,” kata Owner Ayuda Hotel Group, Budi Sulistyo yang dihubungi Klinusae.com, Rabu 20 Desember 2023.
Menurut mantan Ketua PHRI Kabupaten Bogor ini, para tamu dari luar (Jabodetabek) biasanya akan datang ke puncak dua hari sebelum perayaan tahun baru.
BACA JUGA: Puncak Padat, Okupansi Hotel Tetap Tak Bergerak Di 60 Persen
“Mereka akan datang dua hari sebelum tahun baru. Memang, untuk saat ini belum terlihat masifnya pemesanan kamar hotel. Biasanya, saat mendekati hari H, baru banyak yang melakukan reservasi,” katanya.
Dalam upaya pencegahan kemacetan dan penyebaran Covid-19, polisi mengumumkan kebijakan Malam Tanpa Kendaraan di jalur wisata puncak Bogor.
Meredakan Kepadatan Lalulintas
Aturan tersebut berlaku mulai pukul 21.00 pada 31 Desember 2023 hingga pukul 02.00 dini hari pada 1 Januari 2024.
Langkah ini diharapkan mampu meredakan kepadatan lalu lintas dan menciptakan momen yang aman serta nyaman bagi warga dan pengunjung.
BACA JUGA: Wisata di Kawasan Puncak Bogor, 10 Destinasi Ini Asyik Lho
Kasi Humas Polres Bogor, Iptu Desi Triana, menjelaskan bahwa kebijakan ini telah di sosialisasikan bagi pengemudi. Atau masyarakat yang kan melintas di jalur tersebut.
“Pengalihan dan malam tanpa kendaraan di jalur wisata Puncak akan menjadi langkah kritis. Yakni, untuk menjaga keseimbangan antara keamanan dan hiburan,” ujar Desi dalam keterangan persnya.
Pengakuan dari Kasi Humas tersebut menggarisbawahi keseriusan pihak berwenang dalam merespons tren kemacetan yang konsisten terjadi di kawasan Puncak saat Natal dan Tahun Baru.
Sementara itu, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatatkan bahwa Puncak, Kabupaten Bogor, selalu menjadi titik kemacetan yang sulit diatasi setiap tahunnya.
BACA JUGA: Kunjungan Wisatawan ke Jabar Akhir Tahun Naik Dua Kali Lipat
Data Pergerakan
Dalam sebuah Media Briefing di Jakarta belum lama ini, Direktur Angkutan BPTJ Kemenhub, Tatan Rustandi, menyatakan bahwa data pergerakan terkini menunjukkan kawasan Puncak sebagai titik paling padat.
Terutama, selama libur Natal dan Tahun Baru.
“Pada momen Nataru, evaluasi angkutan selalu mencatat kemacetan di jalan nasional menuju kawasan Puncak Bogor,” ungkap Tatan.
Meski telah diketahui bahwa kemacetan akan terjadi, masyarakat masih memilih untuk berkunjung ke kawasan Puncak.
Tatan mencatat bahwa fenomena ini merupakan sebuah paradoks. Dimana, daya tarik Puncak tetap kuat meskipun kemacetan sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari momen liburan.
BACA JUGA: Jalur Cianjur-Puncak-Bogor Kembali Normal, Agrowisata Gunung Mas Tetap Buka
Dengan kebijakan penutupan jalur puncak, pihak berwenang berharap dapat menciptakan pengalaman unik bagi pengunjung.
Dimana, malam pergantian tahun di Puncak tidak hanya dikenal dengan kepadatan lalu lintas. Tetapi, juga sebagai momen spektakuler yang dapat dinikmati tanpa kekhawatiran akan kemacetan.
Langkah ini menjadi satu upaya nyata dalam mencari solusi inovatif guna menghadapi tantangan lalu lintas yang terus meningkat setiap tahunnya. ****