Jenderal TNI Dudung Dinobatkan Sebagai ‘Bapak Asuh Budaya Jabar’
KLIKNUSAE.com – Jenderal TNI Dudung Abdurachman dinobatkan sebagai Bapak Asuh Budaya Jabar (Jawa Barat). Penobatan terhadap Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) ini berlangsung di Lapangan Upacara Kodam III/Siliwangi Jl. Aceh No. 69 Kota Bandung, Jawa Barat.
“Kami mengucapkan selamat kepada Bapak Dudung atas penghargaan sebagai Bapak Asuh Budaya Jabar. Kami sangat menyakini bahwa beliau memang sangat concern terhadap perkembangan seni dan budaya di Jawa Barat ini,” kata CEO Kagum Group Henry Husada yang hadir dalam pemberian penghargaan tersebut, Kamis lalu.
Bertajuk “Wawangi Wangsit Siliwangi,” acara ini menghadirkan sorotan kepada kekayaan budaya dan pengabdian yang luhur di Jawa Barat dan Banten.
BACA JUGA: Henry Husada Terima Penghargaan dari Kodam III/Siliwangi untuk Pengelolaan BMN
Suasana lapangan terasa begitu bersemangat ketika Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman dan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana menerima penghargaan tersebut.
Sebagai salah satu tokoh militer yang sangat dihormati, Jenderal Dudung Abdurachman dinobatkan sebagai “Bapak Asuh Budaya Jabar dan Banten.”
Momen ini menjadi lebih berkesan karena penobatan tersebut dilakukan oleh tokoh budaya terkemuka di tanah Pasundan, Prof. Didi Turmudzi, dan Prof Tihami.
Jenderal Dudung Abdurachman tampak gagah dengan pemakaian topi “bendo” khas Sunda, sementara piagam penghargaan menjadi simbol penghormatan atas dedikasinya yang luar biasa.
BACA JUGA: Henry Husada Bakal Undang Bakal Calon Presiden Lainnya
Tidak kalah mengesankan, Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana juga menerima penghargaan yang sama dan sangat penting.
Ia dinobatkan sebagai “Duta Bunda Asuh Anak Stunting” oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo.
Penobatan ini menjadi bukti komitmen kuat untuk membantu anak-anak yang menghadapi masalah stunting. Pemakaian kain songket yang indah dan penyerahan Piagam menjadi momen yang sangat istimewa.
BACA JUGA: Kolat Rancabali Bisa Mendukung Tumbuhnya Wisata Baru yang Lebih Nyaman
Identik dengan Jiwa Ksatria
Acara “Wawangi Wangsit Siliwangi” digelar atas inisiasi Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Erwin Djatniko.
Event ini memiliki makna mendalam yang ingin diwariskan kepada seluruh umat manusia. Tema ini sangat identik dengan jiwa kesatria yang menjadi ciri khas Kasad Dudung.
Momen keharuman segala tindak tanduk sebagai seorang patriot sejati. Serta pengabdian yang didasarkan pada cinta sejati kepada rakyat, menjadi prinsip yang sangat dipegang teguh oleh Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman.
“Penghargaan yang diberikan kepada Jenderal Dudung Abdurachman dan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana ini menjadi bukti penghormatan dan apresiasi terhadap kontribusi mereka. Tertutama, dalam memelihara dan mempromosikan budaya serta pengabdian yang luhur di Jawa Barat dan Banten,” papar Henry–yang juga sebagai Bapak UMKM Jawa Barat.
BACA JUGA: Perintah Presiden, Kepala Daerah Harus Ajak Masyarakat Berwisata, Ini Alasannya
Sementara itu, dalam acara tersebut juga hadir berbagai tokoh penting, ulama, dan budayawan dari Jawa Barat, sehingga menjadi “Wawangi Wangsit Siliwangi” sebagai momen bersejarah yang tak terlupakan.
Rangkaian acara juga memukau dengan pagelaran budaya yang menggambarkan kekayaan budaya dari berbagai wilayah Kodam III/Slw.
Seperti atraksi Raja Dogar dari Garut, Rampak Bedug dari Banten, Sisingaan dari Cirebon, Ketuk Tilu, dan masih banyak lagi.
BACA JUGA: Museum Kebudayaan Tionghoa, Fakta Tak Terpisahkan dari Bagian Indonesia
Gerak tari Jaipong yang mempesona, disertai dengan musik Ega Robot Ethnic, memberikan sentuhan artistik yang tak terlupakan kepada para hadirin.
Ditambah lagi dengan kehadiran seniman-seniman terkenal seperti Doel Sumbang dan Sule. Mereka, membawakan tembang-tembang lawas POP Sunda.
Sehingga acara ini semakin menghangatkan suasana dan menghibur seluruh undangan di Makodam III/Siliwangi.
Dengan begitu banyak kehebatan budaya dan pengabdian yang dipersembahkan dalam acara “Wawangi Wangsit Siliwangi,” tampaknya Jawa Barat dan Banten semakin kokoh dalam mempertahankan kekayaan warisan budaya mereka yang begitu berharga. ***