Gedung De Majestic, Ikon Bersejarah Kota Bandung Kini Hidup Kembali

KLIKNUSAE.com – Gedung De Majestic, sebuah ikon bersejarah di tengah gemuruh Kota Bandung, Jawa Barat  telah dihidupkan kembali dengan semangat baru.

Seperti feniks yang bangkit dari abu, gedung ini kini menjadi tempat berkumpul para seniman dan budayawa.

Menghembuskan nafas baru ke dalam dinding-dinding bersejarahnya.

Sentuhan ajaib ini terjadi setelah Yayasan Mestika Wanodja Indonesia mengambil kendali pengelolaan gedung ini.

Pada suatu Kamis anggun, tepatnya tanggal 10 Agustus 2023, upacara resmi diadakan untuk merayakan aktivasi Gedung De Majestic ini.

BACA JUGA: Re-Launching De Majestic sebagai Pusat Seni dan Budaya

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Benny Bachtiar, Wakil Ketua DPRD Jabar yang tak kalah bersemangat, Ine Purwadewi.

Serta sang arsitek kebanggaan, Ridha Wirahman Padmakusumah dari PT Jaswita Jabar, menyaksikan momen bersejarah ini dengan mata berbinar.

Melambangkan pesan dari Gubernur Jabar yang tak lain adalah Ridwan Kamil, Kadisparbud memberikan pesannya dengan penuh semangat.

Gedung De Majestic, katanya, harus menjadi panggung bagi para seniman dan budayawan untuk mencurahkan kreasi mereka.

BACA JUGA: Pelaku Ekonomi Kreatif Kota Bandung Perlu Dilindungi Lewat HKI

Apresiasi Kepada PT Jaswita

Dengan begitu, tiada henti atraksi akan mempesona para wisatawan yang tumpah ruah.

Kadisparbud tak hanya bercakap-cakap semata. Ia berjanji akan menyediakan fasilitas terbaik bagi para seniman dan budayawan ini.

Memberikan sayap bagi imajinasi mereka berkembang. Hasilnya, para wisatawan tak hanya datang untuk menyaksikan jejak sejarah.

Tetapi juga terpikat oleh hiburan-hiburan menarik yang dipentaskan.

Pun Wakil Ketua DPRD Jabar, yang tak kalah antusias, juga turut berbicara. Ia dengan bangga memberikan apresiasi kepada PT Jaswita.

BACA JUGA: Meriahkan Pesta Pariwisata Jawa Barat, Gubernur Terjunkan 855 SWJ Ambassador

Tak kerkecuali buat  Yayasan Mestika Wanodja Indonesia atas usaha gigih mereka menghidupkan kembali Gedung De Majestic.

Baginya, gedung ini adalah bukti nyata betapa pariwisata dan budaya dapat berpadu harmonis. Menjadi panggung inspirasi bagi para pelaku ekonomi kreatif.

“Mari bersama-sama membangun perjalanan sejarah baru. Menorehkan jejak-jejak gemilang bagi anak-anak bangsa dalam wadah kreativitas ini,” ujarnya sembari menyemangati.

Bukan sekadar gedung, Gedung De Majestic adalah potongan waktu dari masa lalu. Pada tahun 1925, era Pemerintah Hindia Belanda, ia dirintis dengan megah.

BACA JUGA: Konsentrasi Pengembangan Pariwisata Jawa Barat Bakal Diarahkan ke Cirebon Raya

Charles Prosper Wolff Schoemaker

Sentuhan tangan arsitek ulung, Charles Prosper Wolff Schoemaker, memancarkan kemegahan gaya Eropa dalam desainnya.

Di masa silam, gedung ini bukan hanya ruang kosong. Ia menyambut para penikmat hiburan sebagai gedung bioskop pertama di kota ini.

Bahkan, lembaran-lembaran sejarah mencatatnya sebagai tempat di mana film pertama Indonesia, “Loetoeng Kasaroeng,” menyapa penontonnya.

Maka, sejalan dengan petunjuk Gubernur Ridwan Kamil, “Loetoeng Kasaroeng” yang legendaris itu akan hidup kembali di Gedung De Majestic.

BACA JUGA: Konsentrasi Pengembangan Pariwisata Jawa Barat Bakal Diarahkan ke Cirebon Raya

Namun, jangan bayangkan pengulangan biasa. Kali ini, kearifan lokal akan dipadukan dengan pesona teknologi modern, mencipta harmoni baru yang memesona.

Sekali lagi, Gedung De Majestic bukan sekadar dinding dan atap. Ia adalah panggung bagi seni dan budaya, arena di mana sejarah dan kreativitas bersatu.

Di tengah gemuruh Kota Bandung yang semakin modern, Gedung De Majestic hadir sebagai penjaga api suci, menyala dalam semangat seni dan kebudayaan.

Dalam pelukannya, masa lalu dan masa depan berdansa. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya