Pentingnya Menghidupkan Kembali Spirit Masyarakat Batak

KLIKNUSAE.com – Pentingnya menghidupkan kembali spirit masyarakat Batak dengan memberikan yang terbaik kepada tamu. Dalam hal ini, wisatawan yang datang ke desa wisata.

“Anggap semua tamu itu tulang (paman dalam bahasa Batak). Kita sudah mampu selalu ingin memberikan yang terbaik buat tamu. Dalam budaya dan adat kita sudah terbiasa seperti itu. Jadi berikan yang terbaik,” kata Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Florida Pardosi dalam siaran resminya, Jumat 24 Maret 2023.

Apa yang disampaikan Pardosi ini, terkait dengan pelaksanaan Program “Kampanye Sadar Wisata 5.0” telah berjalan sejak tahun 2022 lalu di 65 desa wisata.

BACA JUGA: 9 Rekomendasi Destinasi Wisata Danau Toba yang Instagramable

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Rusti Hutapea mengatakan, Kemenparekraf dan para narasumber hadir untuk membekali. Dan membantu mengenali potensi wisata yang ada di desa ini.

“Sehingga kita mengerti dan menyadari bagaimana potensi wisata yang ada dapat dikelola untuk menghasilkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat,” ucap Rusti.

Kampanye Sadar Wisata

Tahun ini program Kampaye Sadar Wisata dilanjutkan dengan 90 desa wisata tambahan di 6 Destinasi Pariwisata Prioritas.

Yakni,  meliputi, Danau Toba, Borobudur Yogyakarta Prambanan, Bromo Tengger Semeru, Lombok, Labuan Bajo dan Wakatobi.

Dalam kesempatan Kampanye Sadar Wisata ini Kemenparekraf mendorong spirit masyarakat Batak untuk menjaga ekosistem yang ada.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Minta Menparekraf Lakukan Re-Branding Danau Toba

Terdekat, tahapan Sosialisasi Sadar Wisata digelar di desa-desa wisata di wilayah penyangga sekitar Danau Toba.

Yaitu Desa Parparean I dan Sigapiton di Kabupaten Toba serta Desa Pangambatan dan Dokan di Kabupaten Karo, pada tanggal 22 dan 25 Maret 2023.

Melalui kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata, diharapkan warga desa wisata lebih peka menangkap potensi yang ada di wilayahnya.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Martini M. Paham pada kesempatan sebelumnya mengatakan, desa wisata didorong untuk menggali potensi yang ikonik dan menarik dari produk-produk wisata yang dimiliki.

BACA JUGA: Siap-siap, Bandara Kertajati Bakal Seperti Kualanamu, Ini kata Bos AirAsia

“Desa wisata membutuhkan branding, diantaranya dengan cara mengangkat keunikan lokal,” tutur wanita yang akrab disapa Diah ini.

Sebelumnya Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa melalui Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan Kemenparekraf berkomitmen mengambil peran.

“Melalui Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB), Kemenparekraf berkomitmen mengambil peran. Utamanya,  mendukung peningkatan dan penyiapan SDM andal dan profesional di bidang parekraf. Diantaranya melalui pelatihan bagi para pelaku pariwisata dari desa-desa wisata,” jelas Sandiaga. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya