Destinasi Pangandaran Aman-aman Saja, Jangan Termakan Berita Hoaks

KLIKNUSAE.com – Destinasi Pangandaran aman-aman saja. Beredarnya video-video yang tayang di media sosial (medsos)  seolah telah terjadi tsunami pasca gempa adalah hoaks.

Untuk itu, masyarakat diminta untuk tidak percaya begitu saja terhadap informasi yang bergulir di medsos.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pangandaran, Jawa Barat  Agus Mulyana  menyayangkan masih maraknya info hoaks tersebut.

“Terhadap beredarnya berita-berita hoaks atau informasi yang sebenarnya tidak terjadi itu sangat berdampak pada kunjungan wisata disini. Padahal Pangandaran aman-aman saja, sampai saat ini,” kata Agus ketika dihubungi Kliknusae.com, Minggu 11 Desember 2022.

Menurut Agus, dengan beredarnya video hoaks tersebut, banyak calon pengunjung yang mengurungkan niatnya untuk pergi berwisata ke Pangandaran.

BACA JUGA: Hotman Paris Bangun Beach Club di Pangandaran, Ini Kata PHRI

“Banyak juga yang membatalkan pemesanan kamar hotel yang sudah dibooking. Jelas ini sangat merugikan,” ungkapnya.

ASITA Pangandaran

Untuk menangkal munculnya informasi hoaks, Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Kabupaten Pangandaran bekerja sama dengan Polda Jawa Barat menggelar ‘Forum Dialog Interatif’.

Hadir dalam acara yang berlangsung di Hotel Arnawa, Pangandaran, Jumat malam 9 Desember 2022 itu Ketua DPRD Pangandaran Asep Noordin.

Kemudian, Kadis Parbud Tonton Guntari, Ketua PHRI Agus Mulyana, Ketua HPI Muhrodin, Polres, Polsek serta para penggiat wisata lainnya.

Sementara itu, Ketua ASITA Kab Pangandaran Adrianus Saputro mengatakan, kegiatan dialog interaktif ini membahas digitalisasi kepariwisataan. Khususnya, dalam menangkal berita hoaks di bidang kepariwisataan untuk menciptakan Harkamtibmas.

BACA JUGA: Pantai Karangnini, Pesona Lain Wisata Pangandaran Yang Wajib Dikunjungi, Ini Keindahannya

“Tujuannya untuk mengedukasi kepada masyarakat dalam hal ini para pelaku industri pariwisata dan pemerintah daerah.Bagaimana teknik untuk menangkal berita hoaks,” ujar Adrian.

Ia menceritakan, video yang diunggah melalui salah satu akun YouTube pascagempa itu menambahkan informasi yang sebenarnya tidak terjadi.

Dalam tayangan itu, seakan-akan Pangandaran telah mengalami tsunami, padahal tidak.

Bahkan banjir rob yang terjadi beberapa tahun lalu pun disebut muncul kembali secara berulang-ulang sehingga sangat berdampak pada tingkat kunjungan wisata.

BACA JUGA: Gelombang Pasang Pangandaran Menjadi Atraksi Menarik, Yang Penting Jaga Jarak

Di tempat yang sama, Ketua DPRD Pangandaran Asep Noordin memberikan apresiasi atas kegiatan dialog interaktif yang dilakukan ASITA Pangandaran dengan mengundang Polda Jabar serta stakeholder di sektor pariwisata.

Dia pun mendorong pemerintah daerah untuk segera membentuk Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) di Kabupaten Pangandaran.

Membentuk wadah bagi para penggiat media sosial

Hal ini penting,  yang salah satu tugasnya membantu mempromosikan pariwisata dan menangkal berita-berita hoaks di sektor Pariwisata.

“Saya harapkan BPPD bisa terbentuk di tahun 2023 besok karena Perdanya sudah ditetapkan pada tahun 2015. Tinggal Dinas Pariwisata mengusulkan untuk membuat Peraturan Bupati,” ujarnya.

BACA JUGA: Industri Pariwisata Pangandaran Dorong Percepatan Akses Tol dan KA

Pada bagian lain, Panit I Sub Keamanan Khusus Direktorat Intelkam Polda Jabar Inspektur Satu Widi Eko Prastyono mengatakan, dari hasil dialog interaktif tersebut, dihasilkan beberapa poin.

Di antaranya adalah membentuk wadah bagi para penggiat media sosial yang terstruktur dan legal untuk meng-counter berita-berita hoaks.

Ia juga menyampaikan bahwa dalam kurun waktu tiga bulan belakangan ini, Polda Jabar telah menurunnkan akun media sosial yang bodong.

“Banyak sekali akun bodong di Pangandaran yang sudah kami take down dalam waktu tiga bulan ini,” ujarnya.

BACA JUGA: Pangandaran Masih Ramai, Jumlah Pengunjung Capai 600 Ribu Orang

Seraya dirinya siap membantu menjaga Pangandaran dalam meningkatkan sektor pariwisata untuk peningkatan ekonomi.

“Bahkan Polda Jabar sedang melakukan mapping pemasangan CCTV menjelang liburan natal dan tahun baru yang bertujuan untuk menekan angka kriminalitas dan meminimalisir kemacetan kendaraan, termasuk di wilayah Kabupaten Pangandaran,” katanya.

Berita hoaks memang harus selalu diwaspadai, mengingat dengan booming digital seperti sekarang, arus informasi bisa datang dengan cepat, darai dari berbagai arah. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya