Kebun Binatang Jurug Solo Bakal Megah, Ada Yang Suntik Dana 20 Miliar

KLIKNUSAE.com – Kebun Binatang Jurug Solo, Jawa Tengah bakal disulap menjadi taman satwa yang megah. Paling tidak, lebih menarik lagi  dibanding dengan yang ada sekarang.

Ini setelah investor berjanji akan menyuntikan dana sebesar Rp 20 miliar untuk pembangunan awal.

Pemodal itu adalah Taman Safari Indonesia (TSI). Pemain kebun binatang  di Indonesia yang reputasinya cukup diakui, tidak saja di dalam negeri tetapi juga mancanegara.

Direktur Taman Safari Indonesia, Hans Manansang mengatakan, pembangunan atau revitalisasi dari TSTJ akan dilakukan secara bertahap, meski desain sudah dilakukan secara menyeluruh.

BACA JUGA: Wali Kota Gibran Pastikan Kegiatan Piknik Berjalan Seperti Biasa

“Nilai investasinya mungkin di atas Rp 20 miliar. Masa pembangunan akan bertahap, tahun ini akan masuk fase pertama,” ujar Hans kepada awak media usai melakukan pertemuan dengan Wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka, di Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung, Selasa 22 Februari 2022.

Berubah Konsep Seperti Taman Safari

TSTJ nantinya bakal berubah konsep menjadi laiknya taman safari. Pengunjung bisa merasakan seperti sedang berada di habitat asli para satwa.

Sejumlah satwa juga akan dilepas bebas tanpa penyekat pagar lagi. Termasuk, peningkatan sisi edukasi hingga pengalaman unik akan lebih ditonjolkan.

Dengan demikian, diharapkan pengunjung, terutama anak-anak belajar mencintai satwa dan mengenal sifat-sifat satwa di alam liar.

BACA JUGA: Mobil Listrik Wisata Solo Dapat Marka Khusus, Biar Wisatawan Nyaman

“Kurang lebih mirip dengan taman safari. Jadi tidak ada lagi ke depannya kandang-kandang. Semua sifatnya terbuka,” kata Hans—yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (DPP PUTRI) ini.

Ketua DPP PUTRI Hans
Ketua Umum DPP Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Hans Manansang. (Kliknusae.com/Adhi)

“Kita yang melihat juga tidak merasa satwa terkungkung lagi dan mereka bisa bergerak bebas di sekitar kita tanpa bersentuhan, mereka bebas berkeliaran,” imbuhnya.

Selain revitalisasi, TSTJ juga akan fokus pada konservasi.

Salah satu gambaran yang terbayang, kata Hans, adalah melakukan penambahan satwa dengan tujuan perkembangbiakan terjadi.

Saat ini di TSTJ terdapat dua gajah betina, Hans mengatakan, akan mencoba menghadirkan gajah jantan.

BACA JUGA: Kebun Binatang Bandung Dapat Bantuan Pakan dari Dinas Kehutanan

“Kita juga akan mix hewan Indonesia, ada juga hewan-hewan Asia dan Afrika. Kita akan mix sesuai dengan tema yang akan kita bangun,” jelasnya.

Wali Kota Solo Tetap Pertahankan Pejalan Kaki

Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka membenarkan TSTJ bakal berubah konsep dimana tak ada lagi satwa yang berada di balik jeruji, kerangkeng atau kandang.

Dia juga menekankan walaupun mirip dengan taman safari, nantinya masyarakat bakal tetap berjalan kaki dan bukannya mengendarai mobil.

“Tadi sudah kita bahas, tidak ada lagi konsep-konsep kebun binatang yang pakai kerangkeng. Dilepas semua, ada petting zoo, pokoknya tanpa kerangkeng semua,” kata Gibran.

BACA JUGA: Ide Itinerary Jogja Lengkap, Bikin Liburan Makin Seru | 1 Hari, 2 Hari 1 Malam, 3 Hari 2 Malam

“Tetap jalan kaki bukan pakai mobil. Biasanya ada sungainya (sebagai pemisah). Nggak ada pager pokoknya dan nanti ada pemisahnya. Nanti saja tunggu kalau gambarnya sudah jadi,” imbuhnya.

Meski mengalami revitalisasi, Gibran mengatakan pihaknya tetap mempertahankan sejumlah bangunan yang memiliki historic seperti Taman Gesang.

Nantinya TSTJ juga bakal dibagi menjadi tujuh zona. Hanya saja dia belum mau memberikan bocoran lebih lanjut terkait zona-zona tersebut.

“Tadi sudah ada pembagian 7 zona, tapi belum bisa saya bocorin sekarang ya. Kalau sudah pasti aja ya,” tutupnya.

BACA JUGA: Taufik Hidayat Udjo Terpilih Sebagai Ketua DPD PUTRI Jabar 2022-2026

Sejarah Panjang Bonbin Solo

Kebun Binatang Jurug Solo sendiri memiliki sejarah yang sangat panjang. Mulanya, koleksi satwanya merupakan pindahan Kebun Binatang Sriwedari yang didirikan oleh Sri Susuhunan Paku Buwono X, pada tanggal 17 Juli 1901.

Saat ini, TSTJ berlokasi di Jalan Ir. Sutami No.109, Jebres, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah dengan menempati lahan seluas sekitar 14 hektar.

TSTJ saat ini memiliki koleksi satwa dari 67 jenis dengan total 331 ekor. Sejumlah wahana juga terus ditambahkan untuk meningkatkan daya tarik wisata di sana, antara lain wisata edukasi, tunggang satwa, serta permainan.

Wisata edukasi berupa informasi terkait satwa koleksi. Tunggang satwa yakni layanan bagi pengunjung yang ingin menaiki satwa tertentu, yaitu gajah, unta, dan kuda. Sedangkan wahana lainnya berupa sepeda air, istana balon, kereta listrik, kereta wisata, dan ATV.

***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya