Gubernur Sultan Pilih Tidak Menutup Objek Wisata untuk Keseimbangan

YOGYAKARTA, KLIKNUSAE.com – Ketika beberapa kepala daerah memilih untuk menutup tempat wisata dengan alasan pencegahan Covid-19, tidak demikian halnya dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.

Ia memilih mengurungkan rencana lockdown DIY. Tempat wisata di Jogja pun tetap diperbolehan beroperasi.

“(Kalau ditutup) Diprotes sek dodolan (yang jualan). Nek ora ana sek teko (kalau tidak ada yang datang), bisa nggak kita jadi orang arif, sek dodol (yang jual) dibantu kepiye (bagaimana), toh ditutup Sabtu sama Minggu selama dua bulan,” kata Sultan usai memimpin rapat bersama Bupati dan Wali Kota se-DIY di Kompleks Kepatihan, Kantor Gubernur DIY, Kemantren Danurejan, Yogyakarta, Senin 21 Juni 2021.

BACA JUGA: Ini Pesan Sultan HB X Kepada Sandiaga Uno Soal Pariwisata Yogyakarta

Membiarkan objek wisata buka, lanjut Sultan, sebagai salah satu kebijakan untuk menjaga keseimbangan kesehatan dengan ekonomi. Sehingga, masyarakat masih tetap ada bantuan, penularan Corona bisa ditekan.

“Salah satu cara keseimbangan-keseimbangan,” jelasnya.

“Untuk kesehatan itu menjaga agar tidak terjadi kerumunan. Ning nek (tapi kalau) pariwisata ngundang kerumunan. Bagaimana bijak itu bisa dilakukan,” tambah Sultan.

Sultan pun meminta para pelaku pariwisata memperhatikan kerumunan alias membatasi jumlah pengunjung di destinasi wisata. Dia mengingatkan agar pariwisata tidak mengakibatkan penularan Corona.

BACA JUGA: Sri Sultan: Sudah Saatnya Yogyakarta Memulai New Normal

“Saya bilang sama pak bupati, Sabtu itu sampai enam tujuh kilo, ditutup. Nek ning mobil ora popo, (paling) penularan keluarga, kalau turun terjadi penularan,” kata Sultan didampingi Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Bupati Gunungkidul Sunaryanto, dan Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi.

Sultan mengaku telah berdiskusi dengan para kepala daerah tersebut jika keputusan untuk menutup tempat wisata di Jogja diambil. Hal tersebut agar tidak memberatkan pedagang di sekitar tempat wisata karena tidak ada pembeli datang.

BACA JUGA: Menyusul Bali, Sandiaga Akan Terapkan Work From Yogyakarta

Sebelumnya diberitakan, Sultan memutuskan untuk tidak melakukan lockdown di DIY dan memberlakukan PPKM secara ketat.

Menurut Sultan, lockdown juga tak efektif jika hanya berlaku untuk masyarakat DIY. Sementara daerah lain masih tetap membebaskan mobilitas warga.

Nek di-lockdown, kabeh tunggu ning ngomah (kalau di-lockdown, semua berada di dalam rumah). Nggak boleh keluar. Gitu loh. Tapi kalau Yogya di-lockdown, ya kan, rakyat Yogya ora oleh (tidak boleh) keluar rumah, ning saka (tapi dari) Jakarta, saka (dari) Jawa Timur mlebu (masuk) Yogya terus arep ngapa (masuk Yogya terus mau apa)?” tutupnya. ***

Sumber: detikcom

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya