Halo Ladies, Perhatikan Makanan Ini agar Miss V Tetap Sehat

3.Gorengan

Gorengan dapat menyebabkan aroma menyengat di area vagina Foto: Vadhia Lidyana

Bukan rahasia lagi bahwa gorengan adalah makanan yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Mengonsumsi gorengan bisa merusak nilai pH vagina. Lebih lanjut, gorengan mengandung lemak trans dan lemak jenuh yang tinggi. Menurut beberapa penelitian, lemak tersebut menyebabkan risiko infeksi yang lebih tinggi. Seperti vaginosis bakterial yang nantinya bisa meningkatkan risiko infeksi klamidia, atau infeksi menular seksual.

4.Keju

Keju juga merupakan makanan yang bisa memicu aroma tajam pada vagina. Karena keju mengandung ragi dan gula yang dapat mengganggu pH di vagina. Hal tersebut bisa menyebabkan infeksi jamur. Meskipun mengonsumsi produk olahan susu bermanfaat bagi bakteri yang ada di vagina, tetapi tidak pada keju. Namun, kamu bisa mengonsumsi yogurt atau kefir yang mengandung probiotik untuk kesehatan vagina.

5.Makanan Manis

Makanan manis tidak hanya berisiko pada penyakit obesitas saja, tetapi juga bisa mengganggu kesehatan vagina. Makanan yang mengandung terlalu banyak gula bisa berbahaya bagi bakteri yang ada di vagina. Menurut Dr Christine Graves, bakteri ragi membutuhkan ghulam kehangatan, dan kelembaban. Jadi, terlalu banyak mengonsumsi gula bisa meningkatkan populasi jamur dalam vagina.

6.Alkohol

Sebuah penelitian menemukan dampak dari mengonsumsi alkohol secara berlebih. Dampaknya antara lain kulit kering dan mencegah vagina menghasilkan pelumas. Tak hanya pada wanita saja, mengonsumsi terlalu banyak alkohol juga bisa menyebabkan dehidrasi atau kekurangan cairan.

Jika tubuh dehidrasi maka vagina akan sulit memproduksi pelumas yang cukup. Hal ini juga berlaku pada laki-laki. Jika laki-laki kebanyakan mengonsumsi alkohol akan menyebabkan kesulitan dan mempertahankan ereksi.

7.Brokoli

Konsumsi brokoli baik untuk kesehatan payudara tetapi brokoli juga memiliki efek negatif. Salah satunya ada menyebabkan vagina menjadi berbau. Aroma menyengat pada vagina yang disebabkan karena mengonsumsi brokoli ini baru akan hilang setelah beberapa hari. Untuk menghindari efek ini, kamu bisa mengurangi porsi makan brokoli atau mencampurkan brokoli dengan kecambah, seperti yang disarankan oleh Dr. Anna Cabeca. (*/adh)

Sumber: detikcom

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya