Saat ini nasi liwet memang sedang digemari masyarakat,terutama di dataran tanah Sunda. Lewat makan bersama atau mayor-begitu sering diistilahkan, bisa membicarakan banyak hal seputar kehidupan sehari-hari.

“Kami memang menghadirkan paket ini bertepatan dengan waktu liburan anak-anak sekolah. Dengan menu banyakan ini rasanya lebih pas-lah, jadi bisa rame-rame,” lanjut Galuh.

Area lesehan di Resto Bebek Tepi Sawah Ciloto. Foto:Klik nusae/adhi

Menurut Galuh, proses memasak nasi liwet ini secara garis besar sama seperti yang digunakan teknik liwet tempo dulu.  Untuk nasinya dimasak menggunakan santan.

“Di masyarakat Sunda, liwet selalu memakai bumbu seperti garam, bawang merah, bawang putih, daun salam, sereh, lengkuas, cabai, santan, minyak kelapa dan ikan asin, bergantung selera. Racikan ini kemudian dicampur langsung pas setengah matang,” ujar Galuh memberi resep.

Agar nasi tersebut tetap hangat, dibawalah nasi tersebut bersama ketelnya atau alat memasaknya yang bisa ditutup rapat.

Ornamen Bali mewarnai sebagian besar bangunan Resto Bebek Tepi Sawah Ciloto. Foto:Klik nusae/adhi

Sebagai pelengkap Paket Liwetan yang di-publish dengan harga Rp 475.000/++ ini, Chef Galuh juga menghadirkan menu minuman Es Tambring. Isinya es kelapa yang dicampur dengan Gula Jawa,Asam Jawa dan telur putih ayam.