Obor Asian Games Dari New Delhi Hingga Raja Ampat
JELAJAH NUSA – Tinggal hitungan bulan.Gelaran akbar Asian Games 2018 bakal perhatian publik Asian. Tidak hanya pertandingannya saja yang dinanti. Arak-Arakan obornya pun menjadi sorotan. Sebab, obor Asian Games akan dibawa ke sejumlah daerah. Termasuk menyambangi destinasi wisata yang ada di Indonesia.
Runtutannya, 14 Juli api akan diambil dari Stadion Dhyan Chand di New Delhi, India oleh Dewan Olimpiade Asia (OCA). Lalu diterbangkan menuju Yogyakarta pada 17 Juli.
Di Yogya , Panitia Pelaksaan Asian Games 2018 (Inasgoc) juga akan mengambil api dari sumber api abadi di Mrapen, 18 Juli, untuk kemudian di bawa ke Candi Prambanan.
Di Prambanan ini kedua api akan disatukan, sebagai tanda kesiapan Indonesia untuk menggelar Asian Games.
“Api kemudian akan mulai berkeliling Indonesia, mulai dari DIY 19 Juli menuju Stadion Sriwedari sebagai tempat bersejarah bagi olah raga Indonesia. Di situ pertama kalinya Pekan Olah raga Nasional (PON) di gelar. Api lanjut ke Blitar 20 Juli, untuk kemudian di bawa ‘sowan’ ke makan Bung Karno. Lanjut ke Malang lewat Kepanjen,” ungkap kata Direktur Ceremony Inasgoc, Herti Purba, kemarin.
Api kemudian akan dibawa ke Gunung Bromo pada 21 Juli dini hari pukul 01.00 WIB. Di sana, ada pasukan kavelari dari kepolisian yang dipimpin atlet berkuda Nabila Syakieb, yang akan membawa api menuju kawah Gunung Bromo.
Lepas dari Bromo, api Banyuwangi pada 21-23 Juli. Sampai di Banyuwangi, api dibawa ke Kawah Ijen dan pantai Boom sebelum akhirnya disebrangkan dengan kapal feri ke Bali.
“Sampai Bali, 23-24 Juli api akan keliling Gilimanuk, Kuta, dan Tanah Lot. Di Tanah Lot, akan diambil pengambilan gambar obor pada saat sunset. Pada 24 Juli api kemudian menuju Mataram, NTB melalui udara. Di Mataram api tidak lama, karena akan langsung diterbangkan menuju Raja Ampat, Papua, lewat Sorong,” tuturnya.
Di Raja Ampat, api akan dibawa menyelam dan berlayar dengan kawalan kapal-kapal perang suku Papua di Pianemo, sebelum akhirnya dikarak keliling Kota Sorong. Api kemudian berlanjut ke Makassar.
Dari Makassar, rombokan arakan api ini akan melalui jalan darat sejauh 200 km menuju Tanjung Bira. Dari Tanjung Bira, api akan diajak melaut dengan meggunakan kapan phinisi menuju Pantai Losari.
“Dari Makasar ke Banjarmasin pada 30-31 Juli. Di sini, api rencananya akan dipamerkan kepada masyarakat di pasar terapung dengan menggunakan sampan,” tambah Herti.
Kemudian berlanjut ke Aceh pada 31 Juli – 1 Agustus untuk diarak keliling kota, dan kemudian menuju Bandara Silangit, Sumatera Utara via udara. Sesampainya di Danau Toba, api akan diarak menuju Pantai Bul-Bul dengan bersepeda. Api kembali diterbangkan ke Pekanbaru, lalu jalan darat menuju Bukit Tinggi, dan Jambi pada 1-3 Agustus.
Setelah itu, api akan menjelajahi Palembang. Di Palembang ini, api akan dibawa terjun parung dengan titik mendarat di Jakabaring. Lalu di bawa ke Pulau Kamaro dengan kapal melewati jembatan Ampera. Di Palembang ada 4-5 kabupaten/kota yang akan dilalui oleh arakan obor Asian Games 2018.
“Dari Palembang, api menuju Bandar Lampung dan menyebrang ke pelabuhan Merak, Banten, Serang pada 9-10 Agustus. Setelah keliling Serang, api langsung di bawa ke Purwakarta, guna mengikuti Festival Citarum dan lanjut menuju Kota Bandung dengan finis di Gedung Sate,” paparnya.
Pada 12-13 Agustus, api menuju Garut dan Cianjur untuk kemudian diinapkan di Istana Cipanas. Esoknya, api akan dibawa dengan diterjunkan dengan menggunakan Paralayang di puncak sebelum dibawa keliling Jakarta pada 15-16 Agustus.
Pada 17 Agustus, api akan dibawa ke Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu untuk ikut dalam upacara bendera HUT RI. Dan sorenya, akan dibawa ke Istana Negara dan pada saat upacara penurunan bendara pusaka di istana, prosesi serah terima api dari Presiden ke Ketua Inasgoc akan dilakukan.
Pada 18 Agustus, api yang menginap di Balai Kota Jakarta akan dibawa oleh torch barrer bersama 2018 pelari lainnya menuju GBK. Lalu api akan dinyalakan dua torch ambassador pada saat upacara pembukaan Asian Games 2018.
Finalisasi rute arakan obor api Asian Games ini akan dilakukan pada 25-25 Mei mendatang. “Torch relay ini akan diluncurkan secara resmi pada 10 Mei,” tandasnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, meski penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, namun euforia-nya bakal ke seluruh Indonesia. Apalagi, arakan obor yang melintasi tempat-tempat wisata ini, akan menjadi promosi yang sangat luar biasa.
“Kegiatan pawai obor itu menjadi momentum penting agar masyarakat Indonesia dapat mengetahui dan mendukung Asian Games 2018. Dan ini menjadi kesempatan bagi wisatawan untuk memanfaatkan momen langka ini untuk berswafoto,” kata Menpar Arief Yahya.
Sebab itu, Menteri asal Banyuwangi ini juga mengimbau kepada daerah-daerah yang dilalui arakan obor agar menyiapkan atraksi budaya untuk menyemarakannya.
Dia berharap tiap daerah juga bisa memanfaatkan momen Asian Games untuk mempromosikan potensi pariwisatanya.
“Kegiatan itu berdampak positif bagi peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan meningkatkan perekonomian rakyat. Pawai obor yang melintasi seluruh pulau di Nusantara sekaligus juga menyosialisasikan budaya dan pariwisata Indonesia sehingga masyarakat dunia akan tahu lebih jauh tentang negeri kita,” jelas Menpar Arief Yahya.
(adh)