BI Tampilkan Tari Bali “Spring Meeting” IMF

Tari Kembang Girang saat tampil dihadapan publik Amerika Serikat di Walt Disney World, beberapa waktu lalu. Foto:IG

JELAJAH NUSA – Bank Indonesia menampilkan tari Bali yakni Kembang Girang dan Merak Angelo di  “Spring Meeting” atau pertemuan pendahuluan di musim semi komite bersama Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia di Amerika Serikat, 16-22 April 2018.

“Kami hadirkan kesenian ini untuk menunjukkan kekayaan budaya Indonesia khususnya Bali kepada dunia,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana ketika  dihubungi, Minggu (22/4/2018).

Causa yang saat ini berada di Washington DC, Amerika Serikat untuk menghadiri pertemuan tersebut mengaku mendatangkan khusus para penari dari Pulau Dewata termasuk pegawai dari bank sentral Pusat dan perwakilan Bali yakni Ni Putu Karniawati untuk menari di panggung IMF-Bank Dunia.

Penari Kembang Girang yang tam[pil dalam cara internasional. Foto:IG

Selain tari, seniman suling kondang dari Pulau Dewata yakni Gus Teja juga turut diboyong ke negeri yang dipimpin Donald Trump itu untuk menampilkan alunan damai nada suling yang memukau para delegasi dari seluruh dunia.

Tidak hanya itu, Causa menuturkan sekitar 10 ribu delegasi juga mendapatkan daya tarik lain di sela-sela keseriusan mereka membahas terkait perkembangan ekonomi dunia dengan hadirnya gerai kopi Kintamani, Bangli dan kain tenun khas Bali atau “endek”.

“Acara ini bukan hanya membahas ekonomi dunia, perkembangan terkini saat ini dan ke depan tetapi juga Indonesia membawa misi budaya,” imbuh pria yang akrab disapa CIK itu.

Area Spring Meeting yang berlangsung di Washington DC, Amerika Serikat. Dalam acara ini kesenian Bali menampilkan berbagai kesenian tari yang memukau pengunjung yang hadir. Foto:IG

Pertemuan lanjutan akan dilaksanakan di Nusa Dua, Bali, bertajuk Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia dengan jadwal inti dilaksanakan pada 12-14 Oktober 2018.

Pertemuan tersebut bertujuan untuk mendiskusikan perkembangan ekonomi dan keuangan global serta isu-isu terkini di antaranya pengurangan kemiskinan, pembangunan ekonomi internasional dan isu-isu global lainnya.

Sekitar 15 ribu peserta yang terdiri dari gubernur bank sentral dan menteri keuangan dari 189 negara, sektor swasta dan lembaga swadaya masyarakat, akademisi dan media akan turut hadir pada pertemuan terbesar bidang keuangan tahun ini.

(adh/ant)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya