Kemenhub Beri Sinyal AirAsia Buka Rute Silangit-India

Maskapai AirAsia berencana membuka rute yang akan dibuka adalah Silangit-Bombay atau Kolkata-Silangit. Foto:airasia

JELAJAH NUSA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mempersilakan Maskapai AirAsia mengajukan izin membuka direct flight rute Silangit-India. Hal ini merupakan tindak lanjut audiensi AirAsia ke Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Panjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, 12 Maret 2018 lalu.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso mengatakan, pemerintah memang tengah menawarkan penerbangan langsung dari India ke Sumatera Utara. Khususnya menuju Bandara Silangit, Tapanuli Utara.

Kemungkinan rute yang akan dibuka adalah Silangit-Bombay atau Kolkata-Silangit.

“Kami senang Maskapai AirAsia berminat membuka rute internasional di Silangit. Kita memang akan mengupayakan Sumatera Utara sebagai suatu daerah yang berkolaborasi dengan India. Selain lokasinya dekat secara etnis, juga banyak investor dari India yang tinggal di sana,” kata Agus, Kamis (12/4).

Agus mengatakan, selain AirAsia, sudah ada beberapa maskapai yang telah mengajukan permintaan membuka rute penerbangan langsung India-Indonesia. Seperti Lion Air, Batik Air, juga Sriwijaya Air.

“Beberapa maskapai juga sudah mengajukan permintaan. Garuda Indonesia juga sudah, tapi akan di-improve (ditingkatkan),” kata Agus.

Menurutnya, pemerintah kedua negara juga tengah melakukan pembahasan untuk bisa menambah rute tersebut.

“Kita memang masih punya hambatan, ada batasan jumlah yang kita peroleh untuk direct flight. Kita akan ajukan untuk ditambah dan pembahasannya masih berlangsung,” tuturnya.

Sementara Direktur Niaga AirAsia Indonesia, Rifai Taberi mengatakan, faktor infrastruktur pariwisata menjadi pertimbangan AirAsia (global). Terutama bila ingin membuka rute penerbangan baru ke Indonesia.

“Kami melihat ekosistem pariwisata. Salah satu itu AirAsia sendiri. Kalau ekosistemnya sudah memadai (maka bisa dipertimbangkan). Karena konsep bisnis kita low cost, penjualannya banyak di online,” jelasnya.

Rifai mengakui grup AirAsia kuat di kancah internasional. Namun, AirAsia Indonesia membutuhkan dukungan dari grup AirAsia lainnya bila ingin membuka rute baru.

“Jika kita (AirAsia) membuka destinasi baru ke Indonesia, apakah infrastruktur kita di India sudah cukup kuat untuk mengisi load factor (rute baru) ini. Jadi bukan hanya infrastruktur di Indonesia saja seperti hotel dan transportasi,” ujarnya.

Menurut Rifai, infrastruktur pariwisata di India juga mesti dipelajari. Hal itu untuk memperkuat rencana pembukaan rute baru.

“Kalau bicara tertarik, di 10 destinasi prioritas itu yang dipaparkan Kementerian Pariwisata, kita tertarik semua. Tapi kita dalam tahap assesment termasuk Silangit, Labuan Bajo, Raja Ampat,” jelasnya.

Rencana penambahan rute baru ini disambut Menteri Pariwisata Arief Yahya. Apalagi rute baru Silangit-India bisa menggenjot kunjungan wisatawan mancanegera.

Menteri Arief mengungkapkan, setidaknya ada 365.000 wisman India yang datang ke Indonesia dalam setahun.

“Perlu diketahui, India itu ada 365.000 wisman yang datang ke Indonesia. Artinya sehari ada 1.000 wisman India yang datang. Aneh sekali kalau datang ke Indonesia tapi nggak ada direct flight,” ungkap Menpar Arief Yahya.

Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, sektor pariwisata tumbuh signifikan dalam tiga tahun terakhir. Karenanya, sektor ini harus terus didukung agar terus memberi manfaat secara ekonomi bagi Indonesia.

Ia mencatat, dalam tiga tahun terakhir pula, terdapat kenaikan angka kunjungan turis India ke Bali. Ke depan, ia berharap destinasi wisata lainnya seperti Danau Toba, Lombok atau Yogyakarta juga diperkenalkan kepada wisatawan India.

Terlebih sudah ada tawaran dari maskapai penerbangan AirAsia untuk membuka penerbangan langsung Kolkata-Silangit.

“Nanti akan ada direct flight dari India ke Silangit atau ke Yogyakarta untuk bisa ke Borobudur. Direct flight ini harus didorong. AirAsia juga telah menawarkan Kolkata-Silangit karena waktu tempuhnya yang relatif tidak lama, hanya sekitar lima jam,” kata Luhut.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya