Soal Pariwisata, Gubernur Alex Diminta “Ngajari” Gubernur Lain

Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin saat berbicara di diskusi panel dengan tema “Mari Kita Sukseskan Visit Wonderful Indonesia 2018” dalam rangka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III tahun 2018 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Hotel Arista Palembang, Kamis (5/4/2018). Foto:Jelajah Nusa/Adhi

JELAJAH NUSA – Ingin   suatu daerah menjadi tujuan wisata favorit, ternyata tidak cukup dengan keindahan alamnya saja. Kata kuncinya adalah kondutivitas.

“Tidak mungkin suatu daerah  dapat menjadi tujuan wisata jika tidak kondusif. Siapa yang mau datang kalau desa antar desa saling bertikai,” demikian disampaikan  Gubernur Sumsel Alex Noerdin saat berbicara dihadapan peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III tahun 2018 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Hotel Arista Palembang, Kamis (5/4/2018).

Saat ini Sumatera Selatan sudah terkenal dengan zero konflik. Tidak ada lagi ribut-ribut antar kampung. Apalagi sampai perang antar desa.

“Kalau demo banyak tapi kalau anarkis ya kita sikat,” tegas Alex Noerdin.

Gubernur Alex mendapat aplaus meriah dari para hadirin yang hadir pada kesempatan itu. Alex dinilai telah berhasil meletakan dasar-dasar pengembangan pariwisata di daerah. Akomodasi (perhotelan) mencatat okupansi yang cukup baik di Kota Palembang.

“Ini karena Pak Gubenur mampu menciptakan event-event besar sehingga wisatawan berdatangan ke Palembang. Mestinya pak Gubernur Alex ini bisa menjadi duta pariwisata Indonesia dan mengajarkan kepada gubernur lain,bagaimana mendatangkan wisatawan ke daerah,” seru  peserta Rakernas asal Banten dan Papua dalam sesi tanya jawab.

Menanggapi hal tersebut,Alex yang tampil penuh keyakinan diri ini pun buru-buru menyela bahwa tidaklah mungkin dirinya mengajari para gubernur di Indonesia.

Menteri Arief Yahya menyempatkan mengunjungi stand di arena Rakernas PHRI III dengan melihat kian songket sebagai ciri khas oleh-oleh Palembang. Foto:Adhi

“Tidaklah, mereka itu (para gubernur) adalah teman baik saya semua. Saya biasa-biasa saja. Hanya bedanya, mereka dalam mengembangkan pariwisata,tidak seperti yang biasa saya lakukan,” kata Alex yang kembali dapat sambutan gemuruh tepuk tangan peserta Rakornas.

Alex sempat berseloroh jika ingin menjadi gubernur yang berhasil membangun pariwisata ia harus lebih dulu menjadi Kepala Dinas Pariwisata.

“Saya dulu menjadi Kepala Dinas Pariwisata. Jadi ya tau seperti apa kebutuhan dalam menunjang pengembangan wisata,” sambungnya.

Menurut Alex Noerdin, dukungan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata cukup berkontribusi besar sehingga Palembang Provinsi Sumsel dapat dikenal di berbagai negara.

“Terima kasih sekali kepada pak menteri yang sudah mendukung Sumatera Selatan,” ujarnya.

Ia juga meminta supaya peserta Rakornas enjoy-enjoy saja di Palembang. Selamat menikmati kunjungan di Palembang, semua pasti sudah tahu kuliner wajib di Palembang adalah menikmati Pempek.”

“Belum lagi sambal ada 28 jenis, mungkin kalau kita adakan festival sambal sangat luar biasa,” ungkap Alex.

Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengucapkan terima kasih kepada Menteri Pariwisata Arief yahya yang telah memberikan dukungan penuh terhadap perkembangan pariwisata Sumsel. Foto:Adhi

Peran PHRI

Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya minta pada Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia untuk lebih berperan aktif dalam meningkatkan kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara.

Hal ini karena tugas mendatangkan wisatawan bukan hanya peran serta Kementerian Pariwisata saja tetapi juga PHRI, kata menteri saat rapat kerja nasional PHRI di Palembang, Kamis.

Lebih lanjut dia mengatakan, begitu juga pemerintah daerah sangat menentukan dalam meningkatkan kunjungan wisatawan karena peran sertanya sangat besar.

“Yang jelas, peningkatan kunjungan wisatawan baik nusantara ataupun mancanegara bukan hanya tugas mutlak Kementerian Pariwisata saja tetapi berbagai pihak sangat berperan penting,” ujar dia.

Apalagi,lanjut Arief, pihaknya menargetkan tahun ini kunjungan wisatawan mencapai 17 juta dan bila dihitung per bulan harus 1,4 juta wisatawan yang datang.

Penandatanganan MoU antara Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Kemenpar RI, Esthy Reko Astuty dengan Pemerintah Provinsi Sumsel yang ditandatangani langsung Gubernur Sumsel Alex Noerdin. Foto:Adhi

Memang, berdasarkan data dua bulan terakhir ini target per bulan itu belum tercapai sehingga perlu dimaksimalkan lagi.

Untuk Januari lalu kunjungan wisatawan hanya tercapai 1 juta dan Februari 1,2 juta jadi itu masih banyak yang kurang, kata dia.

Sampai saat ini Bali masih sangat diharapkan dalam menyumbang target tersebut karena kunjungan wisatawan di provinsi tersebut selalu ramai.

Oleh karena itu pihaknya minta kepada PHRI dan pemerintah daerah memperbanyak kegiatan baik olahraga, budaya maupun paket wisata, kata menteri.

Apalagi Sumsel akan menjadi tuan rumah Asian Games sehingga peluang tersebut harus dimanfaatkan bagi daerah, ujar dia.

Sementara pihaknya sendiri dalam meningkatkan kunjungan wisatawan itu akan membuat destinasi digital.

Di arena Rakernas PHRI III 2018 yang berlangsung di Palembang juga disemarakan foto selfie bersama kolega. Foto:Adhi

Dia mengatakan, kemudian pihaknya akan memperbanyak kalender kegiatan yang tahun ini telah dianggarkan dana sekitar Rp100 miliar.

Dengan adanya kerja sama dan kegiatan tersebut diharapkan target kunjungan wisatawan yang telah ditetapkan tersebut akan tercapai, tambah dia.

Di akhir diskusi panel tersebut dilaksanakan penandatanganan MoU antara Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Kemenpar RI, Esthy Reko Astuty dengan Pemerintah Provinsi Sumsel yang ditandatangani langsung Gubernur Sumsel Alex Noerdin.

Nampak hadir di acara tersebut Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani, Ketua umum PHRI Sumsel Herlan Aspiudin serta Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumsel, Irene Camelyn Sinaga.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya