Ketua Prodi UPI, Galih: Sebelum Genjot Wisman, Jabar Harus Pastikan Destinasi Siap

KLIKNUSAE.com  – Rencana Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengalihkan fokus pada strategi mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) dinilai perlu disertai kehati-hatian.

Ketua Program Studi Magister Pariwisata Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Galih Kusumah, mengingatkan bahwa sejumlah prasyarat harus dipenuhi sebelum Jabar melangkah terlalu jauh.

Galih menekankan bahwa kesiapan destinasi menjadi persoalan utama. Pemerintah, kata dia, perlu memastikan terlebih dahulu apakah destinasi-destinasi di Jawa Barat benar-benar siap menerima kunjungan wisman.

Baik itu dari sisi kualitas daya tarik maupun kapasitas sumber daya manusia. Terutama di luar kawasan Bandung Raya.

“Saat ini fokus daya tarik wisata utama di Jabar kan masih wilayah Bandung Raya,” ujar Galih saat dihubungi Kliknusae.com, Selasa 2 Desember 2025.

“Pertanyaannya, apakah wilayah lain di Jabar sudah siap bersaing dan memberikan pengalaman yang memenuhi standar pasar internasional?”

Selain kesiapan destinasi, Galih menyoroti pentingnya promosi yang terukur.

Menurutnya, strategi pemasaran pariwisata Jabar harus terintegrasi dengan indikator kinerja (KPI) yang jelas. Bukan sekadar menjadi ajang penyerapan anggaran tanpa hasil konkret.

Ia juga menegaskan bahwa ketersediaan penerbangan menjadi faktor yang kerap diabaikan, padahal menentukan keberhasilan mendatangkan wisman.

Jumlah penerbangan dan kapasitas kursi (seat capacity) menuju Jabar masih terbatas sehingga menyulitkan pencapaian target.

“Selama jumlah penerbangan menuju Jabar belum memadai, target capaian kunjungan tidak akan tercapai,” tegasnya.

Galih mendorong Pemprov Jabar untuk melakukan evaluasi menyeluruh sebelum mengeksekusi program.

Termasuk memperkuat kolaborasi dengan maskapai, memperbaiki standar destinasi, dan memastikan seluruh strategi promosi benar-benar berdampak.

“Jika pondasinya kuat, barulah strategi mendatangkan wisman bisa efektif,” ujarnya.

Sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Iendra Sofyan bahwa pihaknya saat ini sedang berancang-acang untuk menarik wisman ke daerah.

Alasannya, untuk “mengcounter” menperjalanan 5,44 juta warga Indonesia ke luar negeri hingga pertengahan 2025.

Langkah yang diambil Disparbud Jawa Barat adalah  menggelar pemasaran di Batam dengan mengundang travel dari Singapura, Malaysia, kemudian dari Thailand. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya