Ini Kata GIPI Jabar Soal Rencana KDM Siapkan Dana Rp 8 Triliun untuk Bangun Rute Kereta Pangandaran
KLIKNUSAE.com – Ketua GIPI Jabar Herman Muchtar, menyambut positif rencana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi membangun jalur kereta api baru yang menghubungkan Jakarta–Bandung–Banjar–Pangandaran.
Rute ini disebut akan memangkas waktu tempuh menuju destinasi wisata unggulan di pesisir selatan Jawa Barat.
“Rencana ini tentu saja sangat bagus untuk industri pariwisata. Selama ini jarak tempuh Bandung–Pangandaran bisa mencapai tujuh jam. Mudah-mudahan dengan jalur kereta ini bisa menyingkat waktu perjalanan,” ujar Herman saat ditemui Kliknusae.com, Jumat, 7 November 2025.
Herman menilai rencana tersebut harus dijadikan momentum bagi para pelaku usaha pariwisata di Pangandaran untuk meningkatkan kesiapan destinasi.
Menurut dia, percepatan akses transportasi harus diimbangi dengan peningkatan kualitas layanan dan atraksi wisata.
“Teman-teman di Pangandaran, mulai dari sekarang harus mempersiapkan destinasi lebih teratur. Ada daya tariknya. Misalnya bangun lapangan golf. Fasilitas MICE juga harus diperbesar,” kata Herman.
Ia menambahkan, hotel-hotel berskala besar perlu mulai dipikirkan sebagai bagian dari penguatan infrastruktur wisata.
Penataan fasilitas ini, kata Herman, akan selaras dengan program pemerintah daerah sekaligus menciptakan ekosistem wisata yang siap menarik investasi.
Selain itu, Herman menekankan pentingnya memastikan proyek jalur kereta tersebut berjalan sesuai rencana. Dengan demikian investasi sektor swasta dapat terserap sejalan dengan kebijakan pemerintah.
Herman juga mengingatkan perlunya rancang bangun destinasi yang mengacu pada kebutuhan wisatawan modern.
BACA JUGA: Aroma Lama dari Uang (APBD) yang Mengendap di Deposito
“Orang datang ke Pangandaran itu mau ke mana saja? Termasuk kalau ingin melakukan konferensi dua–tiga hari, bagaimana kesiapannya,” ucapnya.
Fasilitas MICE (Meeting,Incentive,Conferences dan Exhibitions) dengan kapasitas standar nasional, kata Herman, harus mulai disiapkan.
Hal ini agar Pangandaran dapat bersaing sebagai destinasi wisata lengkap. Bukan hanya untuk rekreasi, tetapi juga kegiatan pertemuan dan perjalanan bisnis.
Oleh sebab itu, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Barat akan mendorong agar program ini bisa terealisasi dengan baik.
Keseriusan KDM
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang menggodok proyek besar untuk mengubah wajah transportasi di wilayah selatan.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) mengungkapkan rencana pembangunan jalur kereta baru yang akan menghubungkan Jakarta–Bandung–Banjar–Pangandaran.
Proyek ini ditargetkan berjalan bertahap mulai 2027 hingga 2029, dengan nilai investasi Rp 8 triliun yang diambil dari APBD Jawa Barat.
“Ini bukan sekadar proyek transportasi, melainkan investasi untuk pemerataan ekonomi di selatan Jawa Barat,” kata Dedi Kamis, 6 November 2025.
Pembangunan rel akan dikerjakan bersama PT Kereta Api Indonesia melalui skema investasi bersama.
Pemerintah daerah menanggung pembangunan rel, sistem persinyalan, hingga modifikasi rangkaian kereta.
“APBD kami sanggup untuk tiga tahun. Nilainya setara dua tahun anggaran pembangunan jalan,” ujar Dedi.
Akses ke Pangandaran Lebih Singkat
Sementara itu salah satu tujuan utama proyek ini adalah memangkas waktu tempuh menuju kawasan wisata Pangandaran, yang selama ini memakan waktu panjang.
Rata-rata perjalanan Jakarta–Bandung dipatok 1,5 jam, Bandung–Banjar sekitar empat jam, dan Banjar–Pangandaran setengah jam.
Namun Dedi menegaskan perjalanan Jakarta–Bandung tidak akan dibuat terlalu cepat.
“Sayang kalau terlalu singkat, pemandangan antara Jakarta dan Bandung itu luar biasa. Tapi kalau rombongan besar, misalnya 600 orang, bisa di-setting satu jam juga,” ujarnya.
Dorong Ekonomi Priangan Timur
Dedi menyebut jalur baru ini bakal menghidupkan kembali aktivitas ekonomi di wilayah Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, hingga Pangandaran.
“Ini membuka konektivitas baru, mempermudah mobilitas barang dan orang, dan tentu mempercepat pertumbuhan ekonomi selatan Jawa Barat,” katanya.
Pemerintah provinsi juga berencana menata ulang Stasiun Bandung. Kawasan heritage itu akan dipertahankan nilai sejarahnya, namun alur kendaraan akan dirombak.
“Parkir tidak lagi di depan stasiun,” ujar Dedi.
Kereta Pangan untuk Pantura
Selain jalur selatan, Pemprov Jabar menyiapkan konsep kereta angkutan bahan pangan untuk wilayah Pantura, menghubungkan Cirebon–Indramayu–Subang–Karawang–Bekasi.
Jalur ini dirancang sebagai tulang punggung logistik pangan.
“Nanti ketika gerbong angkutan pangan sudah selesai, penggilingan padi akan dibuat dekat stasiun. Petani Pantura bisa mendapatkan nilai tambah,” kata Dedi.
Menurutnya, pembangunan jaringan transportasi berbasis kereta adalah strategi jangka panjang untuk menciptakan ekonomi yang lebih merata.
“Kereta bukan hanya alat angkut, tapi sarana pemerataan dan kemajuan wilayah,” pungkasnya. ***



