Disparbud Apresiasi Sari Ater Hot Springs dalam Rangkaian IMTI 2025
KLIKNUSAE.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) memberikan apresiasi kepada Sari Ater Hot Springs Ciater, Kabupaten Subang.
Terutama, atas dukungan dan kontribusinya dalam rangkaian penilaian Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025.
Ajang ini diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia dan Bank Indonesia. Berkolaborasi dengan CrescentRating serta ENHAII Halal Tourism Center (EHTC).
Berkat dukungan berbagai pihak, termasuk pengelola destinasi wisata Sari Ater, Provinsi Jawa Barat berhasil meraih peringkat pertama sebagai Destinasi Pariwisata Ramah Muslim terbaik di Indonesia.
Kepala Disparbud Jawa Barat Iendra Sofyan menyebut capaian ini sebagai bukti nyata kolaborasi. Yakni, antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat dalam mengembangkan wisata ramah muslim.
“Kami percaya bahwa keberhasilan ini tidak hanya memberikan dampak positif pada industri pariwisata. Tetapi juga memberikan nilai tambah yang signifikan bagi daya saing pariwisata Jawa Barat di tingkat global,” ujar Iendra Selasa, 14 Oktober 2025.
BACA JUGA: Sari Ater Hot Springs Gelar Program Diskon Spesial “Oktovember”
Sementara itu, H. Yuki Azuania, Corporate Communications Manager PT Sari Ater Hot Springs Ciater Subang, mengungkapkan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Pemerintah Daerah Jawa Barat.
Ia menegaskan komitmen Sari Ater untuk terus mendukung pengembangan pariwisata ramah muslim di Tanah Air.
“Kami akan selalu mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan wisata ramah muslim. Sari Ater juga senantiasa berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi para tamu. Baik kepada wisatawan domestik maupun mancanegara,” ujar Yuki.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Jawa Barat yang telah mempercayakan Sari Ater sebagai salah satu destinasi pilihan dalam IMTI 2025,” tambahnya.
Capaian ini menegaskan posisi Jawa Barat sebagai salah satu provinsi yang paling progresif.
Utamanya, dalam pengembangan pariwisata inklusif dan berkelanjutan. Sekaligus memperkuat citra daerah sebagai destinasi yang ramah bagi wisatawan muslim dari berbagai penjuru dunia. ***